Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Bencana kabut asap masih membayangi sejumlah wilayah di Lampung. Berbagai bentuk keprihatinan ditunjukkan warga.
Ada yang dengan melakukan salat isitsqa hingga menggalang dana hingga. Ada pula yang menuliskan kegelisahan dalam bentuk status dan puisi di Facebook.
Satu di antaranya milik Shelvia Tiana Razaqta, warga Lampung, yang menulis puisi soal kabut asap. Berikut petikan lengkap puisi berjudul “Jeritan dan Kabut Asap”
Kurasakan sesak melilit di sekujur badan
Bersahabat asap bagaikan makanan tertelan
Bermandi abu menitip asa
Kami menangis
Kami mengiba
Pada siapa untuk siapa
Tak terlihat bayanganmu
Meraba-raba di kejauhan yang kelabu
Wahai tuan
Wahai pimpinan
Teriakku tak lagi runcing
Napasku tak berkoar untuk melengking
Tengok kami kirimkan doa
Ceritakan pada dunia yang kami derita
–
Wahai Tuhan pemilik hujan
Siram kami dari kabut yang kian mencumbu
Tiupkan segenggam hela udara pantas
Sesegar napas sang tuan membual tegas
Kasihani adik kami
Mimpi indah terampas keras di ujung malam
Mengigau tersedat hirup si hitam perih dan kejam
–
Wahai tuhan penguasa angin
Mohon terbangkan asap pahit gelap melanda
Dari sudut negri yang mulai renta
Dari para tuan berpura iba
Wahai Tuhan mendengar pinta
Layangkan azab pada sang biadab
Kekal kan siksa bagi mereka penikmat dusta
Kami hanya berdiri pasrah
Di kolong keserakahan
Dalam ruang ketidakberdayaan
Iya
Hanya menengadah keadilan tuhan
(Shelvia Tiana Razaqta, 24-10-2015).(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya