Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Budi Yuhanda Luncurkan Buku Menjemput Hidayah, Untungnya Diinfakkan

Budi Yuhanda, penulis buku Menjemput Hidayah (kanan), dan penggiat Tapis Blogger Yoga Pratama (kiri) sebagai moderator. | Sugiono/Jejamo.com
Budi Yuhanda, penulis buku Menjemput Hidayah (kanan), dan penggiat Tapis Blogger Yoga Pratama (kiri) sebagai moderator. | Sugiono/Jejamo.com

Jejamo.com Bandar Lampung – Peluncuran buku  Menjemput Hidayah  karya Budi Yuhanda dilakakukan di Toko Buku Fajar Agung, Jalan Raden Intan, Sabtu, 18/3/2017.  Budi Yuhanda mengatakan,  buku ini diniatkan sebagai salah satu panduan yang layak dibaca karena sumbernya merujuk Alquran dan Hadis. Moderator acara ini penggiat Tapis Blogger Yoga Pratama.

“Ide membuat buku ini berawal dari saya merasakan mendapatkan hidayah. Untuk mendapatkan hidayah salah satunya harus dijemput. Ya memang ada juga hidayah yang mutlak diberikan Allah untuk kita sebagai jalan keimanan. Pilihan di akhir kehidupan yakni surga atau neraka,” ujarnya.

Budi menuturkan, dalam menjalankan agama, jadilah diri sendiri, tidak usah meniru-niru. Dan jangan pula setengah-setengah.

“Karena agama Islam itu jelas, apa itu sunah ataupun wajib. Yang dikerjakan dil uar sunah dan wajib  bisa jadi perbuatan dosa,” ujarnya.

Buku karya anggota DPRD Lampung itu terdiri dari 19 bab yang isinya mengenal hidayah serta tujuan hidup seorang muslim. Di bab lain ditulis juga  muslim di mata dunia.

“Sekarang banyak salah arah karena melalaikan perkara akhirat terbuai godaan dunia dengan mengikuti hawa nafsu setan. Alquran dan Hadis yang banyak tertuang dalam buku ini adalah panduan. Dunia sendiri di mata Allah tidak lebih dari bangkai,” katanya.

Buku 573 halaman itu dipatok Rp110 ribu bagi kalangan mampu. Untuk kalangan kurang mampu, didiskon 30 persen.

“Hasil penjualan akan diinfakkan. Isi buku ini  mewakili kisah kehidupan saya dalam menjalani kehidupan,” katanya.

Selain disalurkan ke masjid yang pernah ia kunjungi, buku tersebut dijual secara online.  Buku ini sendiri dicetak 3.000 eksemplar.

“Meski jauh dari kesempurnaan, buku ini kami harapkan mengantarkan kita dalam keimanan dan mengekspresikan syukur sehingga kita qanaah,” ujarnya.(*)

Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini