Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Mitra Bentala Tanam 500 Bibit Pohon di Taman Kehati Bandar Lampung

Mitra Bentala menggelar aksi penanaman 500 bibit pohon di di Taman Kehati | Andi/jejamo.com
Mitra Bentala menggelar aksi penanaman 500 bibit pohon di di Taman Kehati | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga Mitra Bentala menggelar aksi penanaman 500 bibit pohon di di Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati) yang terletak di Jalan Wan Abdurrahman, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Sabtu, 25/3/2017.

Aksi penanaman bibit pohon tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada, 22 Maret 2017, bertemakan “Hentikan Pencemaran Air Untuk Keberlanjutan Hidup Lebih Baik”

“Hari ini merupakan puncak acara Memperingati Hari Air Sedunia, Mitra Bentala juga melibatkan berbagai elemen seperti pihak swasta Danone Aqua, mahasiswa pencinta alam, Lingkungan Hidup, dan pelajar dari SMP 18 Bandar Lampung serta alumni Politeknik,” ujar Direktur Mitra Bentala Masabi kepada Jejamo.com.

Rangkaian kegiatan yang digelar yaitu dengan menanam 500 bibit berbagai jenis pohon, seperti pohon kayu manis, gaharu, pohon buah dan lain-lain.”Mengapa kita tanam pohon di Taman Kehati, Karena, taman area hijau asetnya pemerintah daerah, sebab, Taman ini terletak dibagian atas dan tempat juga bagus untuk penyerapan air,” urainya.

Pihaknya berharap jangan sampai Taman Kehati yang sudah dijadikan catchmen area atau taman area hijau, luas menjadi berkurang dan ini sangat dibutuhkan peran pemerintah setempat untuk menjaganya.

Dia menuturkan, dari pantauan Mitra Bentala, saat ini kondisi air di Kota Bandar Lampung sangat memperhatinkan. Sebab, semakin waktu ke waktu air semakin berturun. Karena, kurangnya penyerapan air dan banyaknya aktivitas warga serta semakin banyak penduduk, semakin banyak kebutuhan air.

“Ada pola masyarakat juga yang tidak bijak menggunakan air, salah satu contohnya yaitu stem atau pencucian motor dan mobil menggunakan air berlebihan. Karena, bagi pengusaha stem pencucian motor atau mobil tidak lagi pakai ember untuk menampung air meraka langsung pakai mesin. Seharusnya kalau pakai ember cukup dengan 75 liter air. Namun, pakai mesin ratusan liter air terbuang,” ujarnya.

Ia menambahkan, yang menyebabkan banyak berkurang air di kota Bandar Lampung karena lahan untuk penyerapan air semakin berkurang sehingga curahan air hujan yang turun langsung mengalir ke laut. Jadi daya serap air hujan berkurang dan ditambah semakin banyak pembangunan.

“Untuk solusinya kita harus konsisten dengan kebijakan yang ada , kebijakan peraturan sudah banyak salah satu peraturan Kementrian Lingkungan Hidup nomor 2 tahun 2009 untuk menjaga lingkungan hidup,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

 

Populer Minggu Ini