Jejamo.com, Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah Mustafa membuka festival ogoh-ogoh Lampung Tengah yang dipusatkan di Kecamatan Seputihraman, Minggu, 26/3/2017. Sebanyak 28 ogoh-ogoh diparadekan dalam ajang tahunan tersebut. Ini merupakan festival ogoh-ogoh terbesar di Bumi Ruwa Jurai.
Yang menarik, Edward Syah Pernong, Raja Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong ikut hadir dalam festival ogoh-ogoh tersebut. Bupati Mustafa menyatakan bangga karena telah menjadi bagian dari kekayaan budaya di Lampung Tengah. Kebanggan lebih juga dirasa karena jumlah peserta festival ogoh-ogoh dari tahun ke tahun terus meningkat.
“Tahun lalu hanya diikuti 22 ogoh-ogoh, tahun ini naik menjadi 28 ogoh-ogoh dan menjadi festival terbesar di Lampung. Saya memberi apresiasi dan siap mendukung segala upaya pelestarian adat istiadat serta budaya di Lampung Tengah,” ungkap Mustafa.
Dia menambahkan, festival ogoh-ogoh merupakan rangkaian kedua dari acara Melasti di Kecamatan Seputih Banyak. Pihaknya berjanji akan terus menjaga seluruh kekayaan budaya di Lampung Tengah tanpa melihat latar belakang suku dan wilayah.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para tokoh agama, tahun ini Pemkab Lampung Tengah akan mengirimkan beberapa tokoh agama ke beberapa negara pusat keagamaan sesuai agama masing-masing para tokoh. Untuk umat Hindu, Mustafa akan mengirimkan 10 orang melakukan perjalanan rohani ke India.
Sementara itu, Raja Edward Syah Pernong menuturkan, festival ogoh-ogoh bukan hanya milik masyarakat Bali, tetapi juga menjadi milik masyarakat Lampung Tengah. Membaurnya warga dari berbagai etnis dan suku menjadi bukti kerukunan umat beragama di Lampung Tengah sudah berjalan baik.
“Kekompakan ini harus diapresiasi. Festival ogoh-ogoh adalah ekspresi syukur sekaligus kesiapan umat Hindu menyambut tahun baru Sakha. Festival ini juga simbol instropeksi diri. Menghilangkan keangkaramurkaan dan betapa masyarakat Bali di Lampung Tengah pandai membaca diri, melakukan langkah-langkah yang mengarah kebaikan,” paparnya.
Melalui parade ogoh-ogoh, dia berharap akan membentuk masyarakat yang lebih baik, guyub dan santun. “Saya sepakat dengan Bupati Mustafa, kebudayaan yang kita miliki harus dilestarikan. Saya mengapresiasi festival ogoh-ogoh ini, semoga menjadi akar budaya yang terus lestari sampai anak cucu kita,” pungkasnya.
Parade ogoh-ogoh ini diikuti oleh 14 kelompok di mana masing-masing kelompok mengirimkan 2 ogoh-ogoh. Patung-patung tersebut selanjutnya diarak keliling di jalan-jalan untuk kemudian dibakar.
Parade ogoh-ogoh merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh besok, Selasa, 28/3/2017. Sebelumnya digelar acara Melasti yang berlangsung di Danau Tirta Gangga Kecamatan Seputih Banyak. Acara tersebut diikuti ribuan umat Hindu di Lampung Tengah yang bertujuan sebagai penyucian diri.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com