Jejamo.com, Shanghai – Kepolisian China menangkap 12 orang yang diduga terlibat dalam ledakan besar di kota Tianjin sehingga menewaskan 139 orang dan merusak area pelabuhan, menurut kantor berita Xinhua, Kamis, 27/8/2015.
Diberitakan Reuters, kedua belas orang tersebut di antaranya adalah kepala, wakil kepala dan tiga deputi general manajer dari perusahaan logistik yang menyimpan bahan-bahan kimia sehingga memicu ledakan. Sementara sisanya, belum diungkap oleh kepolisian setempat.
Kabar penangkapan kedua belas orang ini datang sehari setelah China memecat kepala regulator keamanan kerja yang diduga terlibat korupsi.
Badan Pengawas dari Partai Komunis yang berkuasa memulai sebuah investigasi terhadap Yang Dongliang pekan lalu, menyusul ledakan besar di gudang yang menyimpan bahan kimia berbahaya.
Menurut Xinhua, Yang telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Administrasi Keselamatan Kerja Negara. Ia diduga melakukan ‘pelanggaran disiplin dan hukum yang serius’, sebuah eufimisme untuk tindakan korupsi.
Tidak ada keterangan lain dan komentar yang didapat dari Yang. Pejabat di China kerap dipecat setelah otoritas setempat mengumumkan yang bersangkutan dalam penyelidikan atas dugaan korupsi.
Pemerintah China belum secara eksplisit mengaitkan kasus Yang dengan insiden Tianjin. Namun, perusahaan yang mengoperasikan gudang yang menyimpan bahan kimia berbahaya dan meledak ini tidak memiliki izin kerja selama lebih dari setahun.
Yang diketahui merupakan wakil wali kota Tianjin. Kota berpenduduk 15 juta orang, berdasarkan survei 2012.
Sejauh ini, China berupaya untuk mengurangi bencana seperti kebakaran pabrik. Insiden ini kerap memicu kemarahan publik dan Presiden Xi Jinping telah bersumpah untuk menangani permasalahan ini.
Insiden Tianjin kembali memunculkan beragam pertanyaan mengenai standar keamanan di negeri Tirai Bambu ini, mengingat kecelakaan industri kerap terjadi selama tiga dekade pertumbuhan ekonomi yang cepat ini.
Pemerintah China telah mengonfirmasikan ada sekitar 700 ton sodium sianida dari gudang yang meledak, menghancurkan lokasi industri besar dan pemukiman sekitar.
Sodium sianida adalah bubuk beracun yang larut dalam air yang membuat tubuh tak bisa mengakses oksigen. Bahan kimia ini akan berdampak fatal jika terhirup atau tertelan. Ketika bercampur dengan asam, maka sodium sianida akan melepaskan gas hidrogen sianida yang sangat beracun.
Salah satu stasiun pemantauan mencatat sianida di daerah yang terkena dampak ledakan melebihi ambang batas hingga 27,4 kali, sementara dua lainnya masing-masing melebihi ambang batas 4,37 kali dan 0,96 kali.
Pada 12 Agustus lalu, dua ledakan terjadi di sebuah gudang di kota pelabuhan China, Tianjin. Ledakan kuat dan kebakaran dipicu oleh materi yang mudah terbakar dan bahan kimia berbahaya yang disimpan di dalam gudang.
Ledakan pertama memiliki kekuatan yang setara dengan 2,7 ton TNT, lalu kemudian berselang 30 detik disusul ledakan kedua yang setara dengan 19 ton TNT.(*)