Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Aura Publishing Gagas Diskusi Literasi, Ini Resume Pertemuannya

Diskusi literasi Aura Publishing. | Ist
Diskusi literasi Aura Publishing. | Ist

Jejamo.com, Bandar Lampung – Penerbit Aura Publishing pimpinan Ikhsanuddin hari ini menggelar diskusi literasi dan gerakan donasi buku di kantor mereka di bilangan Sukarame, Bandar Lampung.

Sugeng Hariyono, inisiator Pustaka Motor Lampung Selatan, mengatakan, literasi itu kompleks dan luas. Profesi tukang tambal ban seperti dirinya mendapatkan buku dengan segala tantangan dan hinaan warga sekitar serta  keterbatasan dana.

Sugeng bercerita, ia memulai motor pustaka dengan tabungan Rp500 ribu dari hasil tambal ban.

“Saya mengawali dengan membeli buku di rongsokan senilai Rp50 ribu untuk 60 buku,” ujarnya.

Penulis bacaan anak Izzah Anisa mengatakan, harga buku anak-anak sangat mahal. Meski demikian, membaca adalah sesuatu yang urgen dan mesti diluangkan waktu.

“Membeli dan membaca buku untuk membangun imajinasi. Jadi jangan sekadar menjadi pembaca karena rugi jika tidak berusaha menjadi penulisnya. Saya siap berkolaborasi membumikan literasi di bidang cerita anak,” ujarnya.

Agus Riyanto dari Griya Baca Komunitas Kota Metro bercerita soal lembaga yang mereka bangun. Komunitas berdiri pada tahun 2010 dan hingga kini sudah ada 14 Griya Baca Komunitas.

“Kita bisa buat yang lebih besar penggalangan buku bekas se-Lampung. Kami di Metro sedang berupaya mengadakan 20 ribu buku untuk disediakan di setiap kelurahan,” ujarnya.

Menurut dia, menggerakkan minat baca bukan menyuruh orang membaca. Tapi memberi mereka pendampingan kewirausahaan.

“Dengan begitu masyarakat tertarik untuk melakukan ekonomi kreatif. Hal itu juga yang dilakukan oleh kami. Salah satu produk adalah olahan lele yang dibuat abon hingga kerupuk,” ujarnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Herlina Warganegara mengatakan, geliat literasi harus lebih membumi. Muatan lokal, kata dia, masih minim sebagai bahan bacaan.

“Kami siap mendukung semangat literasi. Terlebih Komisi I DPRD telah mendukung muatan lokal, baik kehutanan dan pariwisata maupun tentang cerita rakyat Lampung,” ujarnya.

Ikhsanuddin menuturkan, Aura Publishing siap berkolaborasi membangun literasi. Terlebih sudah ada wacana dengan pihak Perpusda untuk menerbitkan buku muatan lokal.

“Siapa pun yang punya cerita tentang Lampung. Baik cerita rakyat kebudayaan dan mengenai Provinsi Lampung bisa disampaikan kepada kami,” pungkasnya.(*)

Laporan Yoga Pratama, Kontributor Jejamo.com



Populer Minggu Ini