Jejamo.com, Bandar Lampung – Ribuan kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung menggelar aksi Masirah Panji Rasulullah “Khilafah Kewajiban Syar’i, Jalan Kebangkitan Umat” berlangsung di area lapangan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Minggu, 16/4/2017.
Humas HTI Lampung Hamam Abdullah menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mengenali dan mengenalkan Al Liwa dan Ar Raya dengan segala substansinya dengan baik, tanpa takut celaan orang-orang yang suka mencela.
“Ar Raya adalah Panji Rasulullah, berwarna hitam bertuliskan La Ilaha Illa Allah Muhammad Rasulullah dengan warna putih. Sedangkan benderanya (Liwa) berwarna putih dengan tulisan warna putih,” ujarnya kepada Jejamo.com, di lokasi.
Sementara Al Liwa dan Ar Raya, lanjut Hamam, adalah simbol eksistensi Islam baik di saat damai maupun perang. Sedemikian pentingnya simbol itu sehingga para sahabat mempertahankan dengan nyawa.
“Sebagaimana terjadi dalam Perang Mu’tah, sebuah perang besar yang memperhadapkan pasukan Islam dan Romawi. Dalam peperangan itu, 3 sahabat Rasulullah SAW gugur,” terangnya.
Menurutnya, umat Islam tidak terpengaruh dengan propaganda buruk musuh-musuh Islam yang tak henti berusaha melenyapkan atau mencitraburukkan simbol-simbol tersebut.
“Kami juga meminta untuk secara sungguh-sungguh mengamalkan syariat Islam dan berjuang bagi tegaknya syariah Islam di negeri ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya mengundang masyarakat untuk ikut serta dalam acara tersebut. Untuk menjadi saksi berkibarnya Al Liwa dan Ar Raya serta bergeloranya keinginan umat menuju terwujudnya kembali kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah yang akan menerapkan syariah secara kaffah.
“Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk memandang acara sebagai bagian dari ekspresi dan aspirasi umat Islam yang dijamin oleh undang-undang, serta mengajak aparat kemanan untuk mengamankan acara ini sehingga bisa berlangsung dengan aman dan tertib,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com