Jejamo.com, Bandar Lampung – Global Surya School juga memberikan pelajaran acara khas daerah kepada para siswanya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh siswa Grade 4B yang belajar dan mempraktekkan langsung tradisi kenduri yang biasa dilakukan oleh adat Jawa.
Pembelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang tradisi kenduri kepada siswa, agar siswa mampu menceritakan secara lisan dan tertulis pengalaman melaksanakan acara khas daerah. Pembelajaran ini dipimpin oleh guru religion grade 4 dan didampingi oleh Home room teacher (HRT).
Ustad Surodi Wijaya, guru religion, mengatakan, kenduri adalah sebuah tradisi yang sudah berjalan sekian puluh tahun, mungkin malah sudah ratusan tahun. Tradisi ini masih banyak berlangsung terutama di desa-desa. “Pada intinya kenduri merupakan mekanisme sosial untuk merawat dan menjaga kebersamaan sehingga cita-cita yang sejak semua dibuat diteguhkan kembali,” ujarnya.
Kenduri juga menjadi alat kontrol sosial untuk menjaga gerak dan arah dari cita-cita yang telah diperjuangkan bersama itu. Dalam kerangka mekanisme sosial itulah, kenduri menampung dan mepresentasikan banyak kepentingan. Dari sekian banyak kepentingan itu, semua dilebur menjadi satu tujuan.
Dalam kenduri akan terlihat jelas bagaimana kebersamaan dan keutuhan tercipta: suasana penuh kerukunan, sendau gurau antar sesama, bagi-bagi berkat dari nasi tumpeng yang baru didoakan, atau ketika bersalam-salaman dengan tulus.
“Kenduri adalah sebuah tradisi berkumpul yang dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa orang, biasanya laki-laki, dengan tujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan dari sang penyelenggara yang mengundang orang-orang sekitar untuk datang genduren,” tandasnya.(Rilis)