Jejamo.com, Bandar Lampung – Siska (27), ibunda Naswa Oktavia, anak hanyut sejak kemarind an belum jua ditemukan, tak kuasa menahan tangis. Ia menceritakan kronologis putri keduanya yang hanyut terbawa arus sungai kepada beberapa awak media cetak dan elektronik yang mendatangi kediamannya, Sabtu, 6/5/2017.
Sementara sang suami, Yandi (35), terbaring lemas sehabis operasi. Ia tak kuasa mendengar kabar jika buah hatinya, Naswa Oktavia Kirana (3), hilang terbawa arus, Jumat kemarin, 5/5/2017, sekitar pukul 14.30 WIB.
Ibu korban dengan kondisi hamil anak ketiga mengaku pasrah dengan peristiwa ini. Dia juga berharap putrinya tersebut dapat segera ditemukan dalam kondisi apa pun.
“Harapan saya dan keluarga, semoga anak saya dapat ditemukan secepatnya walaupun dengan kondisi apa pun. Saya dan suami sudah pasrah,” ujar Siska.
Siska menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat itu anaknya berada di dalam rumah sedangkan kakaknya bernama Kariska (6) bermain hujan-hujanan di depan rumahnya. Kemudian korban diajak kakaknya bermain hujan-hujanan. Naswa pun ikut ajakan kakaknya tersebut.
“Kakaknya bilang mau ngajak adiknya main hujan-hujanan. Tapi, hanya main di depan rumah. Terus ada teman-temannya yang lebih besar mengajak dia bermain di Gang Sepakat, tempat dia terbawa arus. Padahal sudah saya larang tapi mereka tetap pergi,” terangnya.
Setelah hujan berhenti, lanjut Siska, dirinya mendapat kabar dari tetangganya bahwa anak bungsunya itu hanyut terbawa arus. Sementara anak pertamanya tidak berani pulang karena takut.
“Ada tetangga saya yang bilang katanya anak saya terpeleset lalu terbawa arus, sedangkan kakaknya enggak berani pulang mungkin karena takut dimarahi. Anak pertama saya itu sangat syok jadi enggak mau cerita,” terangnya.
Dia mengatakan tidak memiliki firasat apa pun atas peristiwa tersebut. Namun, dirinya terakhir kali itu, ayahnya meminta korban untuk mengambilkan air minum.
“Dia ini anaknya paling susah disuruh. Tapi, sebelum dia pergi ayahnya sempat menyuruh untuk mengambilkan segelas air putih, dan dia langsung mengambilnya. Dia juga paling senang nonton film Upin-Ipin,” kata dia.
Sementara itu, Yandi mengatakan, sebelum peristiwa tersebut terjadi dirinya sempat memanggil kedua anaknya itu agar tidak pergi dari rumah.
“Waktu hujan itu saya panggil-panggil anak dia, saya tidak tahu-menahu karena saya masih sakit jadi tidak bisa ke mana-mana. Jadi saya bisanya hanya pasrah saja,” ungkapnya.
Dirinya menuturkan, sebelumnya korban tidak pernah bermain hujan-hujanan. Karena Naswa diajak kakaknya, korban pergi dengan hanya mengenakan kaus dan celana pendek warna kuning.
“Kakaknya saja masih mencari adiknya di tempat lokasi kejadian, kakaknya seakan enggak percaya dengan kepergian adiknya itu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kemarin, Naswa terseret arus saat sedang bermain dengan kakaknya. Korban adalah warga Jalan Tomat Gang Rambutan, Jagabaya II, Way Halim, Bandar Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com