Jejamo.com, Bandar Lampung – Memperingati World Lupus Day atau Hari Lupus Sedunia yang jatuh pada Rabu, 10 Mei 2017, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui penyakit lupus dan minimnya perhatian pemerintah terhadap para odapus (orang penyandang lupus).
Hal tersebut disampaikan Karina Eka Dewi Salim atau biasa disapa Karina Lin (34) warga Bandar Lampung, yang sudah terkena penyakit lupus selama 3 tahun.
“Kurang banget dan masih banyak masyarakat yang tidak tahu apa itu penyakit lupus. Selain itu, kurangnya sosialisasi pemerintah terhadap penyakit lupus kepada masyarakat,” ujar Karina Lin kepada jejamo.com saat dihubungi via telepon, Rabu, 10/5/2017.
Menurut Karin, selain kurangnya sosialisasi terkait penyakit lupus fasilitas bagi para odapus juga perlu diperhatikan oleh pemerintah.
“Fasilitas kesehatan untuk odapus masih minim apalagi yang di daerah. Belum lagi obat-obatannya yang masih terlalu mahal. Buktinya untuk berobat lupus yang lebih lengkap saja saya mesti ke luar Lampung dan dokter spesialis buat lupus juga masih minim,” terangnya.
Dirinya berharap, penyakit lupus dan para odapus bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah. Kalau bisa melakukan sosialisasi lewat berbagai cara, salah satunya dengan menggandeng Komunitas Odapus Lampung.
“Biasanya kan hematolog dan rhematolog. Misalnya nih sosialisasi bikin acara talkshow dan Sabtu nanti Komunitas Odapus Lampung mau bikin acara talkshow di RS Natar Medika. Talkshow membahas mengenai lupus dan sebagainya,” katanya.
“Ya maksudnya mengenai apa itu penyakit lupus, penyebabnya, gejalanya, pengobatannya. Pencegahan sih menjalani pola hidup sehat. Kalau menurut saya, misalnya makan makanan sehat, seimbang emosi, pikiran, dan jiwa,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com