Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Sekitar 300-an orang mengikuti salat meminta hujan atau istisqa di halaman parkIr Taman Makam Pahlawan, Kedaton, Minggu, 1/11/2015. Salat dipimpin Ustaz Hilmudin Tsulani. Jamaah salat banyak yang terisak-isak. Demikian rilis yang diterima jejamo.com, Minggu petang.
Dalam khutbahnya, Hilmudin mengajak seluruh jamaah bertobat atas dosa dan maksiat yang dilakukan selama ini. Menurut Hilmudin, bisa jadi bencana kekeringan dank abut asap yang melanda beberapa provinsi di Indonesia merupakan cara Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya.
Manusia sudah terlampau sombong dan takabur sehingga melupakan Allah. Merasa bisa melakukan segala sesuatu tanpa peran Allah.
“Padahal hujan adalah kekuasaan Allah. Ketika Allah menahan airnya, menahan hujannya agar tidak turun di bumi, bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup manusia. Padahal kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan yang namanya air,” kata Hilmudin.
Saat berdoa, Hilmudin meminta jamaah beristigfar, menyadari kesalahan, dan mengakui di hadapan Allah. Saat Hilmudin memimpin doa, hampir semua jamaah menangis.
Salat ini diinisiasi Gerakan Nasional Tanggap Asap (Genta) yang bekerja sama dengan beberapa ormas Islam dan yayasan seperti BKPRMI Bandar Lampung, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Mathlaul Anwar, Yayasan Insan Mandiri, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bandar Lampung.
Panitia juga menggalang dana membantu korban bencana asap. Dana yang terkumpul mencapai Rp10.116.200. Total dana yang masuk sejak Rabu, 28/10.2015, sampai Minggu, 1/11/2015, berjumlah Rp17.391.900. Dana ini kemudian diteruskan ke Panitia Genta di Jakarta untuk disalurkan ke daerah-daerah yang terkena dampak asap.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya