Jejamo.com, Lampung Tengah – PT Santosa Agrindo (Santori), anak usaha grup besar industri PT Japfa Comfeed Tbk, meresmikan Manure Separature System. Ini adalah mekanisme pengolahan limbah kotoran sapi yang diklaim ramah lingkungan dan mencegah pencemaran.
Dengan Manure Separator System ini, limba kotoran sapi akan disaring menjadi bentukan cair dan padat.
Semua sisa buangan dalam bentuk cair tidak dibuang keluar, melainkan dimanfaatkan lagi untuk keperluan menyiram kandang sapi sehingga bersih.
Separator ini nantinya akan memisahkan limbah cair dan padatan. Untuk limbah padat akan berubah bentuk menjadi kompos yang akan digunakan masyarakat sekitar yang membutuhkan sebagai bagian corporate social responsibility atau CSR.
Demikian disampaikan Head of Unit Santori Bekri Zamzam Qodaruddin siang tadi dalam acara peresmian. Acara juga dihadiri Corporate Affairs Director PT Japfa Comfeed Tbk Rachmat Indrajaya, Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Tbk Artsanti Alif, serta beberapa petinggi korporasi itu.
Zamzam mengatakan, saban hari, sapi yang digemukkan Santori menghasilkan limbah sebanyak 35 ton dengan buangan air 900 meter kubik.
Dengan Manure Separator System, limbah yang dihasilkan dialirkan melalui kanal yang sudah dibangun di areal pabrik. Pembangunan kanal, kata Zamzam, meminimalkan air terserap ke dalam tanah sehingga meminimalkan peluang adanya pencemaran.
“Sekarang kami sudah bangun dengan kanal. Jadi semua kotoran sapi akan dialirkan melalui kanal, kemudian masuk ke dalam pond. Dari pond, limbah akan ditarik ke atas masuk ke separator yang nantinya memisahkan antara yang padat dan cair,” ujar Zamzam saat memberika keterangan kepada jejamo.com di lokasi pengolah limbah itu.
Zamzam dan seluruh wadyabala Santori meyakini, ikhtiar yang sudah mereka lakukan sejak Oktober 2016 itu bisa meminimalkan atau meng-nol-kan peluang pencemaran lingkungan.
Santori sendiri bergerak di bidang penggemukan sapi. Populasi sapi Santori kini sekitar 25 ribuan ekor.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com