Jejamo.com – Kapten Real Madrid Sergio Ramos mengatakan timnya akan menepikan sejenak sejarah gemilang di Eropa pada final Liga Champions melawan Juventus pada Minggi dini hari nanti, 4/6/2017 WIB.
Madrid akan berusaha untuk membayangkan mereka berupaya memenangi trofi untuk pertama kalinya. Ramos berkata timnya masih lapar serta bertekad untuk memenangi hadiah terbesar di Eropa.
“Besok kami memiliki kencan dengan sejarah, dengan diri sendiri, dan kami semua telah melupakan hal-hal yang telah kami menangi dan berpikir sebagaimana ini merupakan trofi pertama kami,” kata Ramos seperti dilansir Reuters, Sabtu, 3/6/2017.
Real memenangi lima edisi pertama Piala Eropa antara 1956 sampai 1960. Los Blancos akan berupaya untuk memecahkan rekor dengan memenangi mahkota untuk ke-12 kalinya dan mendapat kehormatan sebagai satu-satunya tim yang sukses mempertahankan trofi di era Liga Champions.
“Karena itu, kami termotivasi dan senang untuk dapat menjadi tim pertama yang menjuarai Liga Champions untuk kedua kalinya secara berturut-turut,” ujar pemain yang sedang memburu gelar internasional ke-18 ini.
Ramos mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-93 pada final 2014 melawan Atletico Madrid. Selanjutnya, Los Blancos menang 4-1 melalui perpanjangan waktu yang mengakhiri puasa gelar Liga Champions selama 12 tahun.
Hasil itu sekaligus memulai siklus tiga final dalam empat tahun. Madrid juga menang adu penalti atas Atletico pada final 2016 di Milan.
“Setelah begitu banyak tahun tanpa menjuarai Liga Champions, Anda tidak pernah tahu kapan siklus itu dapat berakhir dan kami bangga terhadap apa yang telah kami lakukan dan menikmati momen,” kata Ramos.
Ramons menambahkan pencapaian Madrid sekarang ini sulit dipercaya dan banyak yang tidak memprediksi. “Angka-angka berbicara sendiri dan kami akan berusaha untuk kembali membawa pulang piala itu,” kata dia.
Bagi Juventus, ini akan jadi final kesembilan mereka. Pada delapan penampilan sebelumnya, Juve kalah enam kali. Si Nyonya Tua hanya menang atas Liverpool pada 1985 dan Ajax pada 1996.
Bek Juve, Dani Alves, mungkin terinspirasi oleh tahun-tahun saat dia masih membela musuh bebuyutan Real, Barcelona. Namun, dia lebih memilih mengingat final 1998 ketika pertandingan Real dan Juventus dimenangi oleh tim Spanyol melalui gol Predrag Mijatovic yang kerap diperdebatkan.(*)