Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

MUI: Banyak Tayangan TV Lakukan Pelanggaran Ringan hingga Berat selama Ramadhan

Ilustrasi | ist
Ilustrasi | ist

Jejamo.com, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai sejumlah tayangan televisi pada bulan Ramadhan tahun ini masih diwarnai dengan isi siaran yang tidak sejalan dengan semangat bulan suci Ramadhan. MUI menilai ada pelanggaran dari aspek busana, dialog, akting, tema dan pengisi acara.

“MUI mengkategorikan pelanggaran mulai dari ringan, sedang, hingga berat,” kata KH Masduki Baidlowi, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi ( Infokom) MUI dalam publish dan evaluasi tayangan 15 Hari Ramadhan di KPI Pusat, dilansir republika.co.id, Jumat, 16/6/2017.

Kategori pelanggaran ringan terdapat pada Sinetron 3 semprul mengejar surga 5 episode 1. Ditemukan
pemain wanita berpakaian ketat mengikuti lekuk tubuh. Lalu, Busana Ayu Tingting & Zaskia Gotik yang mengenakan rok di atas lutut memperlihatkan aurat wanita dalam Program Sahurnya Pesbuker (ANTV) 27 Mei 2017 Menurut MUI, program ini tidak menghargai suasana dan semangat Ramadhan.

Kemudian MUI mendaftar kategori pelanggaran sedang. Pertama, sinetron religi “Surga yang Tidak
Dirindukan The Series” di Trans TV pada tanggal 3 Juni 2017, ditemukan pernyataan menghina ras tertentu dengan menyebut “onta” dari satu pemain kepada lawan mainnya.”Ini tidak sensitif dengan kondisi sosial aktual di Indonesia,” kata Masduki.

Kedua, MNC TV menghadirkan Ariel Noah sebagai penyanyi lagu religi di program Salam Ramadhan edisi 27 Mei 2017. MUI menyebut Ariel Noah pernah tersangkut kasus pornografi dan pornoaksi beberapa tahun lalu. Alasannya, tidak pantas seseorang yang pernah menjadi terpidana kasus pornografi dan pornoaksi (perzinaan), serta belum menunjukkan perubahan perilaku dan sikap, diberi panggung dengan menyanyikan lagu religi.

Sedangkan kategori pelanggaran berat, ada pada proggram penggambaran poligami sama dengan perselingkuhan pada sinetron “Surga Yang Tak Dirindukan The Series” Trans TV tanggal 2 Juni 2017, lalu acara Sahurnya Pesbukers ANTV, Program Sahur OVJ yang berisi joget dan candaan yang tidak berakhlak Islam.

Dalam kesempatan yang sama, Coorporate Secretary MNCTV Alhafiz mengaku menerima masukan baik dari MUI maupun KPI. Sejak awal, kata dia, MU selalu datang ke MUI, termasuk untuk meminta masukan. Teguran dari MUI juga menurut dia tetap menjadi baham evaluasi internal MNC.

“Ada sifatnya khilaf seperti di acara Rumah Mamah Amy, kondisi tanpa sengaja kebetulan (Raffi, Nagita suami istri. Kalau acara hijaber, dalam sebuah drama pasti ada antagonis, protagonis. Lalu Ariel walaupun ulama, tapi tim lapangan tahu menjadi pribadi lebih baik,” kata Alhafiz.

Senada, Nugroho Agung Prasetyo Coorporate Communication Manager ANTV menjadikan masukan MUI sebagai evaluasi. ANTV, kata dia, terus memperbaiki tayangan dari tahun ke tahun. “Kalau joget, itu sifatnya ciri khas, ikon, tapi tetap kami pantau supaya tentu sesuai nilai-nilai, tidak keluar koridor negatif, tapi secara umum kita tentu menerima masukan,” kata dia. (*)

Populer Minggu Ini