Jejamo.com, Bandar Lampung – Sebanyak 15 guru dan perwakilan keluarga guru yang sudah wafat di SMAN 2 Bandar Lampung terharu saat menerima koin emas pada reuni IKA Smanda 1997 hari ini di GSG sekolah setempat.
Kaswan, salah seorang guru pensiunan, berharap, segenap alumni IKA Smanda 1997 memberikan manfaat kepada masyarakat serta selalu mendapatkan rahmat Allah SWT.
“Semoga apa yang dicita-citakan oleh alumni serta segenap siswa-siswi SMA Negeri 2 Bandar Lampung akan diijabah Allah. Kami doakan juga semoga menjadi orang-orang sukses semua,” ungkapnya mewakili para guru yang menerima cenderamata itu.
Dia juga mengungkapkan, para meminta maaf jika selama mengajar ada kata-kata yang tidak berkenan.
“Saya dan sejumlah guru lainnya minta maaf kalau ada salah selama proses mengajar. Karena tak ada gading yang tak retak. Selama saya menjadi guru, banyak kekurangan baik kurang simpatik, kurang perhatian saya mohon maaf lahir batin,” terangnya.
Dimyati Mukti (63), guru pelajaran Seni Rupa, mengungkapkan, dirinya sebagai guru yang pernah mengajar alumni 1997 mengaku bangga. Sebab, berbagai profesi yang ditekuni anak-anak didiknya saat ini adalah indikator kesuksesan sejumlah guru dalam mendidik.
“Yang paling menggembirakan buat saya yaitu para alumni dapat menjaga nama baik sekolah. Apa pun profesi meraka sekarang yang menjadi kebanggaan adalah kepedulian dan keramahan terhadap guru yang pernah mengajarnya dan terhadap sesama,” urainya.
Diberitakan sebelumnya, keseruan alumni SMA Negeri 2 Bandar Lampung angkatan 1997 terlihat saat menggelar reuni 20 tahun dan halalbihalal di Aula SMA 2 Bandar Lampung, Jalan Amir Hamzah, Gotongroyong, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Kamis, 29/6/2017.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com