Berita Metro, Jejamo.com – Sejak tahun 1980 atau 35 tahun silam Slamet (65) dan Yulidar (55) pasangan suami istri menjadi penjual gorengan di Jalan Imam Bonjol, Metro.
Usai maghrib keduanya mulai berkemas dari kediaman di Jalan Alamsyah Ratu, Perwira Negara, menuju tempat berdagang di komplek Pasar Shopping Center Metro. Ditempat itu mereka berdagang gorengan hingga pukul 01.00 WIB.
Slamet dan Yulidar menempati lapak berukuran 1×2 meter beratapkan tenda terpal untuk lokasi berjualan.
“Dulu di sini hanya lapak saya dan Inang penjual Koran Pak Yos yang biasa berdagang di Shopping saat malam hari,” kenangnya saat diwawancarai jejamo.com, Senin, 2/11/2015.
Kakek dan nenek sebelas cucu ini menggoreng aneka gorengan seperti tempe, bakwan, tahu dan pisang secara tradisional dengan tungku arang. Cara ini diyakini oleh Slamet menjadikan gorengannya memiliki aroma khas.
“Meski waktu menggoreng lebih lama dibanding dengan kompor gas atau minyak tanah, tapi menggoreng dengan tungku akan mendapatkan kematangan yang sempurna dan aroma khas,” ujarnya
Dalam keseharian berjualan, mereka berdua berbagi tugas. Slamet bertugas menggoreng sedangkan Yulidar melayani pembeli.(*)
Laporan Anhar Saputra, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya