Jejamo.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menegaskan tidak boleh ada bullying di lingkungan kampus. Ia meminta rektor memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukannya.
“Kita tidak boleh melakukan bullying seperti itu. Kita semua punya kesamaan hak dalam pendidikan, siapa pun, yang khususnya disabilitas,” kata Nasir di Jakarta, seperti dikutip Tempo.co dari Antara.
Pernyataan ini menanggapi aksi bullying di kampus Gunadarma yang sempat direkam dan videonya beredar di media sosial yang kemudian viral.
Dalam video tersebut terlihat pelaku menarik tas korban sambil tertawa. Korban yang berusaha melepaskan diri sempat terhuyung. Saat lepas dari tarikan pelaku, korban melemparkan tong sampah kepada pelaku.
Miris. Dalam video itu juga terlihat bagaimana mahasiswa lain bukannya menolong justru menonton sambil tertawa dan bertepuk tangan.
Menurut Nasir, para penyandang disabilitas harus dilayani layaknya warga yang lain.
“Kalau ada bullying semacam ini, rektorlah yang harus menindak dan rektor sudah bertindak memberikan sanksi (kepada) tiga orang itu,” ujarnya.
Sebelumnya Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan terduga pelaku dan korban adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016.
Para mahasiswa terduga pelaku bullying terhadap temannya yang berkebutuhan khusus diketahui berstatus mahasiswa semester dua di kampus itu.
Menurut Irwan, persitiwa dalam video yang terekam dan viral di media sosial itu terjadi di Kampus Universitas Gunadarma di Kelapa Dua, Depok.(*)
