Jejamo.com, Lampung Selatan– Direktur Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Indonesia Ismene Stalpers, mengatakan perjalanan dalam melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sudah cukup lama yaitu mulai dari tahun 2014 mempromosikan di Tanjungsari dan Candipuo.
“Tahun 2015 desa Banyumas menjadi desa pertama yang bebas buang air besar sembarangan. Kini sudah sampai untuk deklarasi ODF (open defecation free),” ujarnya kepada jejamo.com, Selasa, 18/7/2017.
Lanjut Ismene, ODF mencakup satu wilayah dengan 25 ribu jiwa, ia juga bermimpi dan berharap desa-desa dan Kecamatan lain di Indonesia bisa mencontohnya dan ia meyakini bahwa Lampung Selatan dapat bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
“Kami yakin dengan momentum yang dibangun Lampung Selatan di tahun 2016, kita dapat membangun bebas BAB sembarangan. Tapi, BAB sembarangan hanyalah pilar pertama untuk yang lainnya masih ada,” ungkapnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan makanan yang disajikan di rumah dapat diatur dengan sehat.”Sampah diatur di rumah dengan baik dan limbah domestik. Limbah juga harus dikelola dengan baik,” paparnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang dapat membantu SNV dalam bebas BABS di Kecamatan Tanjungsari dan Candipuro. “Saya ucapkan terima kasih semuanya dari aparatur tingkat atas hingga bawah yang mendukung program STBM. Sehabis ini akan ada program STBM lainnya,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.