Oleh M Imron Rosadi
Ketua DPC PKS Kemiling Bandar Lampung
Meski belum final siapa calon-calon yang akan berkompetisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung pada Juni 2018 nanti, sebagai masyarakat kita tentu sudah bisa membaca dan melihat siapa saja sosok yang akan mencalonkan diri.
Setidaknya ada empat nama yang semakin hari semakin menguat. Ini bisa dilihat dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan hingga semakin mengerucutnya dukungan dari partai-parta pengusung.
Empat nama yang semakin menguat itu pertama petahana M Ridho Ficardo, Bupati Lampung Tengah Mustofa, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN dan Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi
Dari keempat nama di atas, baru satu calon yang mendapatkan dukungan resmi dari calon partai pengusung dan pengamatan kami baru Nasdem dan PKS yang secara resmi telah memberikan surat rekomendasi dukungan. Dukungan tersebut diberikan kepada Bupati Lampung Tengah Mustafa.
Masih ada waktu bagi para calon dan partai-partai untuk membangun komunikasi dan koalisi sebelum proses pendaftaran dibuka resmi oleh KPU pada Desember 2017.
Semua kemungkinan koalisi tentu akan terjadi. Politik sangat dinamis. Semua baru final ketika Januari 2018 nanti KPUD Lampung menetapkan kepastian pasangan calon yang akan berkompetisi.
Tentu sebagai pemilih aktif pada pemilihan Gubernur Lampung di Juni 2018, dari berapa pun pasangan yang akan berkompetisi, kita ingin memilih yang terbaik.
Pada seri memilih Gubenur Lampung ini, kami ingin memberikan beberapa pandangan, tentang tiga syarat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin, semoga tiga syarat ini melekat pada kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.
Dalam teori kepemimpinan, setidaknya seorang pemimpin harus memenuhi dan memiliki tiga syarat utama, yakni integritas, kapasitas, dan akuntabilitas Gubernur Lampung ke depan miminal harus memiliki ketiga hal tersebut.
Pertama, integritas
Integritas adalah karakter yang melekat pada sosok yang memiliki sifat jujur serta teguh pendiriannya, khususnya dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan.
Integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik). Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya
Seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.
Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan yang dipimpinnya. Pimpinan yang berintegritas dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga menjadi tindakannya.
Jika gubernur Lampung memiliki karakter ini, ia akan menjadi sosok pemimpin yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, menjaga akhlak dan moralitas serta menjadi pemimpin yang ikhlas dan tulus dalam melayani rakyatnya.
Kedua, kapabilitas
Dalam banyak teori dijelaskan, kapabilitas artinya juga sama dengan kompetensi, yaitu kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya.
Gubernur yang memiliki kompetensi atau kabapilitas, akan tahu solusi apa yang akan diterapkan untuk mengatasi permasalahan Lampung.
Tahapan-tahapan serta program yang akan digulirkan, tentu akan terukur dan tepat sasaran, sehingga ketika ia memimpin selama lima tahun ke depan, masyarakat sangat merasakan hasil dan buah dari kepemimpinannya.
Tiga masalah krusial Lampung saat ini ada pada sektor keamanan, infrastruktur dan kemiskinan.
Kita berharap pemimpin Lampung yang kita pilih ke depan memiliki kabalilitas untuk mengatasi tiga isu utama di atas.
Ketiga, akuntabel
Banyak teori yang menjelaskan, akuntabilitas adalah pengetahuan dan pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan, produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup di dalam mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan mempertanggungjawabkaan setiap kebijakan yang telah diterapkan
Gubernur Lampung ke depan harus transparan dalam mengelola keuangan daerah. Sebab, setiap kebijakan yang diambil, program yang diberlakukan tentu akan berdampak pada besaran rupiah yang akan dialokasikan.
Maka hal tersebut harus mampu dipertanggungjawabkan, baik dalam dari segi kuantitas maupun kualitas pencapaian.
Pemimpin yang baik adalah yang mampu memberikan jaminan waktu kepada rakyatnya. Masyarakat Lampung membutuhkan keyakinan dan kepastian, bahwa ketika Juni 2018 nanti mereka memilih pemimpin, dalam hal ini seorang Gubernur.
Maka, mereka yakin yang dipilihnya akan membawa Lampung semakin aman, maju, serta kesejahteraan rakyatnya terjamin.
Mari menjadi pemilih yang cerdas, dengan terus mempelajari rekam jejak dari para calon kandidat yang akan berkompetisi pada Pemilihan Gubernur Lampung 27 Juni 2018 mendatang.