Jejamo.com, Bandar Lampung – Menjelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tahun 2017, pedagang bendera merah putih dan umbul-umbul mulai memenuhi jalan-jalan protokol Kota Bandar Lampung. Siapa sangka jika sebagian besar para penjual itu berasal dari Garut, Jawa Barat.
Saban tahun mereka sengaja datang ke Kota Tapis Berseri memanfaatkan momen 17 Agustus untuk meraup rezeki. Hal ini seperti diakui Wahyudin (45), pria asal Garut yang menjajakan barang dagangannya di pinggir Jalan Diponegoro, Telukbetung.
“Ada sekitar 50 orang yang dagang di sini, mereka semua dari Garut. Meski tempat kontrakan kami beda, kami biasanya pulang sama-sama. Sudah tujuh tahun berjualan bendera di Bandar Lampung,” kata Wahyudin yang bersama rekannya mengontrak di Jalan Flamboyan Enggal, Tanjungkarang Pusat, Selasa, 1/8/2017.
Sekitar sebulan berdagang biasanya Wahyudin bisa mendapat keuntungan bersih Rp1,5 juta. “Saya bisa dapat untung Rp10-15 ribu per bendera. Enggak tentu hasilnya, kalau ditotal satu bulan keuntungan bersih yang bisa dibawa ke kampung sekitar Rp1,5 juta. Lumayan untuk pedagang musiman,” ujarnya.
Harga bendera dan umbul-umbul yang ditawarkan Wahyudin bervariasi. Tergantung ukuran. Dia biasa mematok dari Rp35 ribu hingga Rp350 ribu. “Sekarang pembeli masih sepi, biasanya mulai ramai sekitar tanggal 10 Agustus,” kata warga Desa Salam Nunggal, Kelurahan Salam Nunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut ini.
Jika sedang tak berjualan, Wahyudin mengaku kegiatan sehari-harinya mencari rumput untuk pakan ternak sapi dan kambing.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com