Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Sekda Lampung Sutono: Gubernur Buka Peluang Bisnis Kopi Semakin Luas

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono saat menghadiri seminar Coffee Business Meeting (CBM), di Pavilion Resto dan Cafe, Pahoman, Bandarlampung, Rabu, 2/8/2017. | Tim Media MRF
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono saat menghadiri seminar Coffee Business Meeting (CBM), di Pavilion Resto dan Cafe, Pahoman, Bandarlampung, Rabu, 2/8/2017. | Tim Media MRF

Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono menyampaikan bahwa Gubernur Lampung M Ridho Ficardo akan memberikan ruang serta peluang yang seluas-luasnya kepada pebisnis kopi. Gubernur, tambah Sutono, sangat memahami bahwa komoditas kopi robusta Lampung merupakan salah satu branding yang bisa mengangkat nama Sai Bumi Ruwa Jurai.

Selain kopi robusta, lanjut Sutono, saat ini jenis kopi fine robusta juga memiliki potensi yang bernilai tinggi dan segmennya belum terlalu banyak. “Melalui dinas perkebunan dan peternakan serta Lampung Segalow, kopi ini coba untuk dikembangkan. Dengan bisnis yang spesial ini diharapkan bisa membawa keberkahan masyarakat Lampung,” kata Sutono usai menghadiri seminar Coffee Business Meeting (CBM), di Pavilion Resto dan Cafe, Pahoman, Bandarlampung, Rabu, 2/8/2017.

Dia berharap melalui seminar CBM yang membahas jenis fine robusta, maka kopi tersebut bisa ikut dipasarkan ke seluruh cafe dan outlet kopi yang ada. “Pada dasarnya, cita rasa fine robusta itu berbeda sekali dengan jenis kopi yang lain. Jadi bagi penikmat kopi berat ini akan sangat berbeda,” ujarnya.

Sutono yang mantan Kepala Dinas Perkebunan Lampung menambahkan, kondisi ini menandakan bahwa gubernur telah membuat gerakan dan inovasi di daerah agar ada program-program yang ditingkatkan seperti halnya kopi.

“Tahun lalu saya mewakili gubernur di Kemeristekdikti di Jakarta dan hasilnya inovasi yang dikembangkan Gubernur Ridho mendapat juara 2. Ini yang mesti masyarakat paham dan sekarang adalah segmen yang keuntungannya diambil pengusaha,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Lampung  juga akan memberikan sertifikat kepada para petani kopi. Menurut Sutono hal ini menjadi salah satu bentuk perhatian gubernur untuk para petani kopi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas, menjelaskan, Pemprov Lampung berkomitmen mengangkat taraf hidup petani kopi robusta. Setidaknya melalui seminar ini dapat memutus mata rantai pasar karena petani bisa melakukan kontak langsung dengan pembeli.

Menurut Dessy, ini tak hanya meningkatkan posisi tawar petani sekaligus mereka belajar mengetahui selera dan kebutuhan pembeli. Diharapkan nantinya produk yang berkualitas akan dicari dan dibutuhkan konsumen.

Pemprov Lampung menggelar CBM selama dua hari, Rabu dan Kamis, 2-3 Agustus 2017. Narasumber yang dihadirkan di antaranya Pranoto Soenarto yang merupakan ahli kopi internasional, Moelyono Soesilo selaku eksportir sekaligus CEO Taman Delta Indonesia, serta Muhammad Aga yang merupakan seorang barista dan pemilik Coffee Smith.

Di hari kedua besok, bertempat di Wisma AEKI, Liwa, Lampung Barat, para peserta kegiatan CMB akan dipandu Dinas Perkebunan dan Peternakan  Provinsi Lampung melakukan trekking perkebunan kopi kebun AEKI sambil mengedukasi peserta tentang kualitas kopi dan belajar fotografi yang humanis dengan obyek petani kopi.(*)

Populer Minggu Ini