Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jelang Iduladha, Satgas Pangan Lampung Tinjau Harga Daging di Pasar Smep

Tim Satgas Pangan Provinsi Lampung saat meninjau harga dan kondisi daging di Pasar Smep Bandar Lampung, Kamis, 10/8/2017. | Andi/Jejamo.com
Tim Satgas Pangan Provinsi Lampung saat meninjau harga dan kondisi daging di Pasar Smep Bandar Lampung, Kamis, 10/8/2017. | Andi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Menjelang Hari Raya Iduladha tahun 2017, Satuan Petugas (Satgas) Pangan Provinsi Lampung meninjau harga dan kualitas daging di Pasar Smep Bandar Lampung, Kamis, 10/8/2017.

Rombongan satgas pangan, yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Kesehatan dan Hewan, Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Polda Lampung dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung, meninjau dua kios pedagang daging.

Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung Kombes Rudi Setiawan mengatakan, peninjauan terhadap sejumlah lapak pedagang daging menjadi fokus satgas pangan.

“Kami bersama dengan lembaga dan dinas di Provinsi Lampung mencoba langsung turun ke lapangan untuk meninjau harga daging. Di sini kami fokusnya untuk masalah daging,” ujarnya.

Menjelang Iduladha jumlah konsumsi daging di masyarakat cenderung meningkat. Menyikapai kondisi ini, menurut Rudi, satgas pangan menaruh perhatian pada dua poin yakni masalah harga dan kondisi daging tersebut.

“Kami berharap kepada pedagang untuk menjual daging dalam kondisi sehat,” ujarnya. Dia menambahkan saat ini pedagang menjual daging dengan harga Rp120 ribu per kilogram. Pemerintah sendiri sudah menetapkan harga jual daging sapi Rp110 ribu per kilogram.

“Alasan para pedagang daging karena harga daging hidup yang naik dan berat daging potong yang berkurang. Harga jual sapi hidup berkisaran Rp45 ribu perkilogram. Ini juga yang diminta mereka agar dapat turun dan penyebab naiknya harga daging tergantung pakan yang dikonsumsi sapi tersebut dan proses pemeliharaannya,” kata dia.

Ketika ditanya soal harga garam yang sempat melonjak, Rudi mengaku pihaknya sedang menelusuri penyebab kenaikannya. “Sementara ini untuk garam kalau dilihat di pasar suplainya cukup dan harganya masih belum stabil. Meski begitu pada merek-merek tertentu sudah turun dan ada juga yang harganya yang cukup tinggi. Nanti akan kami telusuri masalahnya ada di mana,” jelasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini