Yulius Heri Susanto menurunkan batu dari atas mobil menggunakan cangkul untuk menimbun jalan berlubang di Kampung Adijaya Kecamatan Terbanggibesar. | ist
Jejamo.com, Lampung Tengah – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Tengah melakukan jaring aspirasi dalam reses atau masa istirahat dari kegiatan bersidang tahap kedua tahun 2017. Dalam reses kali ini, para wakil rakyat mendapat keluhan dari masyarkat terkait pembangunan infrastruktur jalan kabupaten. Masyarakat juga merasa kecewa karena kondisi jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki, meski sudah pernah dilakukan pengukuran oleh pihak terkait di beberapa titik jalan tetapi perbaikannya tak kunjung terealisasi.
Dalam masa reses ini diketahui bahwa kondisi jalan kabupaten di beberapa kecamatan mengalami kerusakan yang cukup parah. Ada juga yang memerlukan peningkatan karena banyak titik jalan yang harus menjadi prioritas pemerintah kabupaten untuk menopang perekonomian masyarakat .
Untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait tersebut, para wakil rakyat akan berupaya dengan maksimal supaya titik jalan yang menjadi keluahan masyarakat dapat segera diatasi dan diperbaiki oleh pihak terkait. Para legislator juga akan memberikan input dan mempertanyakan kepada pemerintah kabupaten supaya konsisten dengan program pembangunan yang sudah melalui perencanaan namun realisasinya belum bisa dirasakan masyarakat.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Lampung Tengah J Natalis Sinaga yang mengatakan akan memperjuangkan apa yang menjadi keluhan dan aspirasi masyarakat terutama terkait pembangunan infrastruktur jalan.
“Saya mengapresiasi atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat sehingga kegiatan reses hari ini dibanjiri dengan usulan dan tugas yang dibebankan kepada saya. Dengan banyaknya aspirasi dan permintaan yang disampaikan tadi, kami akan melihat apa yang menjadi skala prioritas. Terkait dengan infrastruktur pelebaran jalan kabupaten, kami akan berkoordinasi dengan Pak Bupati untuk dapat merealisasikanya. Apalagi Pak Bupati saat ini sangat bersemangat untuk melakukan perbaikan infrastruktu karena APBD perubahan tahun ini difokuskan pada infrastruktur,” jelas Natalis saat melakukan reses di Kampung Bandar Sakti Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, pada Kamis, 10/08/2017.
Sementara itu, anggota DPRD Lampung Tengah dari Fraksi Demokrat, Anang Hendra Setyawan, menyampaikan kekecewaan yang dirasakan masyarakat terkait pembangunan infrastruktur di Lampung Tengah. Pemkab dinilai tidak konsisten dengan apa yang menjadi program penganggaran yang sudah direncanakan. Hal ini bisa dilihat dari pengukuran yang sudah dilakukan di beberapa titik jalan kabupaten yang panjangnya kurang lebih tiga namun tak kunjung diperbaiki.
“Saya pikir pemerintah perlu konsisten ketika program pengagaran sudah dijalankan. Jika perencanaannya sudah matang tiba-tiba realisasinya hilang, ini ada apa? Ini menjadi sebuah pembelajaran supaya ke depan tidak terulang kembali karena proses perencanaannya sudah dilakukan jauh-jauh hari dan pengukuran sudah dilakukan namun action-nya tidak jadi dilakukan. Ini membuat kekecewaan di bawah dan harapan kami kepada pemda dan Dinas Binamarga untuk lebih konsisten terkait dengan hal yang telah dilaksanakan,” ujarnya saat melakukan reses di Kampung Nambah Dadi Kecamatan Terbanggibesar, Sabtu, 12/08/2017.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Lampung Tengah Yulius Heri Susanto yang juga mendapat keluhan dari masyarakat terkait kondisi jalan kabupaten agar segera dapat diperbaiki. Dirinya beserta masyarakat Kampung Adijaya bergotong-royong melakukan penambalan ratusan titik lubang yang ada di Jalan Kabupaten kampung setempat dengan anggaran swadaya masyarakat. Penambalan jalan dilakukan mulai dari pintu masuk kampung Adijaya hingga perbatasan dengan Kampung Bumi Kencana.
“Kami melakukan swadaya untuk menambal ratusan titik jalan berlubang yang ada di sepanjang jalan kabupaten kampung Adijaya Kecamatan Terbanggibesar ini. Sebelum pemkab melakukan perbaikan, saya bersama masyarakat dan aparat kampung berinisiatif untuk menambal jalan ini supaya dapat meminimalisir kerusakan sehingga tidak menelan korban jiwa karena kerusakannya sudah lumayan parah. Aspirasi ini akan saya jadikan sebagai laporan hasil reses dan akan saya sampaikan dalam rapat paripurna,” ujarnya saat melakukan reses di Kampung Adijaya pada Minggu 13/08/2017.
Dalam masa reses kali ini, Yulius sengaja mengajak masyarakat melakukan gotong-royong supaya kegiatan yang menjadi warisan nenek moyang itu dapat dilestarikan. Dia juga tak bosan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu menjadi manusia yang konsisten, berkomitmen dan konsekuen dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
“Untuk menyambut Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM), inilah yang kami lakukan. Kami menambal ratusan lubang di jalan. Selain itu ini juga menjadi momen untuk lebih mempererat tali silaturahmi bersama masyarakat. Mari kita sama-sama melestarikan budaya gotong-royong,” tandasnya.(*)
Laporan Raeza handani, Wartawan Jejamo.com
