Jejamo.com, Bandar Lampung – HB (16) seorang pelajar, warga Negara Batin, Lampung Timur, ditangkap Tim Gabungan Unit Reserse Kriminal Polsekta Tanjungkarang Timur dan Tim Khusus Antibandit (Tekab) Polresta Bandar Lampung, karena terbukti mencuri sepeda motor.
Pelaku yang sudah lama menjadi target operasi petugas kepolisian ini, diringkus saat melintas di wilayah Merbau Mataram, Lampung Timur, dua jam setalah melakukan pencurian sepeda motor di sebuah tempat pencucian mobil di wilayah Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Minggu, 13/8/2017.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyono, mengatakan, dalam aksinya pelaku mengambil motor korban Albari Irfan, pegawai cucian mobil.
“Korban ini menghubungi kakaknya bernama Gatra yang tinggal di Desa Talang Jawa, Merbau Mataram, Lampung Selatan. Tidak lama kemudian kakak korban ini melihat dua orang pelaku mengendarai motor Beat berboncengan dengan pelaku HS (14) dan diiringi dua pelaku lagi ZK dan RS,” ujarnya di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu, 16/8/2017.
Kemudian, lanjut Harto, kakak korban yang mengetahui bahwa mereka merupakan pelakunya langsung menabrakkan sepeda motor miliknya ke sepeda motor yang dibawa pelaku HB dan HS.”Kedua pelaku terjatuh dan saksi ini langsung berteriak tidak lama warga datang, sementara pelaku melarikan diri ke kebun dan dua pelaku berhasil lolos,” kata dia.
HS dan HB melarikan diri ke arah kebun setelah dikepung warga. HS tertangkap warga dan menjadi bulan-bulanan. Tidak lama kemudian, aparat Polsek Merbau Mataram datang ke lokasi dan memberikan pertolongan dengan membawanya ke Puskesmas terdekat.“HS dirujuk ke Rumah Sakit, selama dua hari dan meninggal dunia. Sebelumnya Polsek Merbau Mataram menghubungi Polsek TKT jika ada pencurian motor,” ungkapnya.
Harto mengatakan, dalam menjalankan aksinya  pelaku beraksi bersama keempat rekannya yang merupakan warga Lampung Timur.
“Pelaku tidak sendirian, ia hanya berperan sebagai joki. Komplotan pelaku lebih dari 7 kali mencuri motor di wilayah Bandar Lampung. Kami juga masih melakukan pengejaran terhadap rekan pelaku,” kata dia.
Ia menjelaskan, komplotan pelaku yang berjumlah lima orang ini mempunyai peranan masing-masing. Dua orang mengedarai sepeda motor berboncengan bertugas mencari target. Setelah berhasil mendapatkan targetnya pelaku mengambilnya.
“Motor hasil curiannya dibawa perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Timur untuk diserahkan ke pelaku lain yang sudah menunggu sebagai joki. Motor itu sudah diserahkan kemudian pelaku kembali lagi ke Bandar Lampung. Dari tangan pelaku kami menyita barang bukti satu unit motor Vixion warna merah,” terangnya.
Sementara itu pelaku HB mengaku, nekat melakukan pencurian sepeda motor karena terdesak kebutuhan ekonomi dan untuk keperluan biaya sekolah.”Saya nggak punya orangtua lagi, jadi terpaksa mencuri. Motor saya jual di Jabung, Uang hasilnya untuk biaya sekolah dan keperluan sehari-hari. Tugas saya tiga kali sebagai pemetik dan 5 kali sebagai joki,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com