Jejamo.com, Lampung Selatan– Penebangan mangrove secara brutal kembali terjadi di Provinsi Lampung, tepatnya di KecamatanSragi Kabupaten Lampung Selatan.
Dalam rilisnya kepada jejamo.com, Jumat, 18/8/2017, MitraBentala, yang sangat perhatian terhadap persoalan pesisir, mengecam kejadian ini. Dari pengamatan dan investigasi di lapangan yang dilakukan oleh Dabo Sofyandari, Tim Investigasi Walhi Lampung dan Mitra Bentala, beberapa hari yang lalu, menemukanpohon-pohon mangrove ada yang ditebang dan dicabut, bahkan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa masyarakat sekitar, alat berat seperti eksavator pun pernah digunakan.
Kejadian ini mengakibatkan kuranglebih dua hectare hutan mangrove di sepanjang Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, terancam hancur dari aktivitas yang dilakukan sejak 3 bulan terakhir.Lokasi hutan mangrove ini akan dialih fungsikan untuk dibuat tambak udang oleh para pengusaha.
Direktur Eksekutif Mitra Bentala Mashabi, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan hingga saat ini belum ada tindakan dari pihak yang berwenang, baik dari Pemerintah setempat terutama Dinas Kehutanan Lampung Selatan atau pemerintah provinsi Lampung untuk menyikapi hal ini.
“Ironis tentunya, Pemerintah pusat sangat konsen untuk perlindungan Hutan Manggrove dengan menerbitkan beberapa kebijakannya dan bahkan ditingkat masyarakat berupaya untuk merehabilitasi dan menjaga hutan manggrove agar tetap terjaga tetapi dilain pihak beberapa oknum dan pengusaha justru melakukan pengrusakan,” ujarnya.
Menurutnya, perlu tindakan tegas Pemerintah untuk menyikapi hal ini jangan terus dilakukan pembiaran agar hutan mangrove yang menjadi tumpuan benteng kehidupan masyarakat pesisir hidupnya tidak terancam.(*)