Jejamo.com, Lampung Selatan – Warga Dusun II Inpres, Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, sebagian bekerja sebagai petani dan nelayan. Selain itu, pisang dari daerah ini banyak dipasok ke Jakarta.
Herman (35), warga, mengatakan, pisang dipanen petani kemudian dikirim ke Pulau Canti, Lampung Selatan. Selanjutnya, dikirim ke Jakarta.
“Pisang-pisang ini hasil bumi dari Pulau Sebesi. Setiap hari ada pengiriman. Warga di sini hanya menanam, satu bulan sekali ditebang. Baru dikirim menggunakan kapal ke Pulau Canti, terus ke Jakarta,”ujarnya kepada Jejamo.com, Minggu, 27/8/2017.
Menurutnya, pengepul biasanya membeli berbagai pisang dengan harga Rp9.000 satu tandan.
“Bergantung jenis pisangnya. Untuk satu tandun pisang kepok, harganya Rp25 ribu dari petani. Ada beberapa lagi pisang spesial seperti ambon dan raja,” jelasnya.
Jenis pisang yang ada di Sebesi yaitu jantan, kepok, muli, raja, nangka, dan ambon. Yang paling diminati jantan dan paling mahal kepok.
“Petani juga menjual kelapa dan kakao. Kalau cengkih, satu tahun sekali. Untuk pisang bisa setiap hari panen karena di sini banyak petani,” ungkapnya
Dia menambahkan, setiap hari pengiriman pisang bisa 2.000 tandan. Untuk biaya ongkos unjal ke pikap, satu orang dibayar Rp1.500 per tandan.
“Ada sekitar 20 pengepul di sini. Pisang yang mau dikirim menggunakan kapal, jadi harus menyewa Rp1,5 juta. Kapal mampu menampung 1.500 tandan. Untuk pisang, biasa pengepul membeli Rp9.000, lalu dijual ke Pulau Canti harganya Rp14 ribu,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com