Berita Mancanegara, jejamo.com – Perdana Menteri (PM) Romania Victor Ponta, mundur dari jabatannya pada Rabu, 4/11/2015,, hanya berselang beberapa jam setelah massa berunjuk rasa menuntut pelengseran kabinet pemerintahan.
Seperti dilansir Reuters, massa menggelar aksiĀ protes lantaran total korban dalam kebakaran di kelab malam Bucharest mencapai 32 jiwa. Hal ini dianggap merupakan puncak dari korupsi pemerintah dan buruknya pengawasan keselamatan.
Sebelumnya, Ponta memang sudah diadili atas tuduhan korupsi. Ia menjadi Perdana Menteri pertama Romania yang dibawa ke meja hijau karena kasus korupsi.
Ponta juga sudah mendapat tekanan untuk mundur dari Presiden Klaus Iohannis, orang yang mengalahkannya dalam pemilu presiden pada November lalu.
Namun, Ponta berkali-kali menolak mundur dan bertekad untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga 2016, ketika Romania dijadwalkan menggelar pemilu parlemen selanjutnya.
“Saya dapat bertahan dalam perang politik, tapi saya tak dapat melawan rakyat,” kata Ponta ketika mengumumkan pengunduran dirinya.
Diberitakan Reuters, lengsernya Ponta dapat menyebabkan perubahan besar dalam politik Romania, di mana koalisi tiga partai membentuk mayoritas di parlemen.
Presiden Klaus Iohannis selaku mantan pemimpin oposisi mengatakan bahwa ia ingin membuat partai Liberal kembali memegang kuasa.(*)