Jejamo.com, Bandar Lampung – Nyaris tidak ada yang meragukan kemampuan seorang Beby Zain dalam bergaya di depan lensa kamera. Setidaknya, dari beberapa komentar fotografer yang masuk ke redaksi jejamo.com, semua mengopinikan hal yang sama.
Dan jika melihat dari “tongkrongan”-nya sehari-hari, mungkin tak ada yang menampik jika Beby Zain memang seorang model. Namun, barangkali Anda akan kaget, jika mengetahui latar profesi cewek kelahiran Bandarjaya, 12 Februari 1992 itu.
Perihal dunia model yang sarat dengan keseksian, Beby punya pengalaman tersendiri. Ia bercerita banyak perihal itu meski tak semua bisa dituangkan dalam artikel ini.
Beby bercerita, tawaran untuk foto dengan konsep seksi acap ia dapatkan. Dan tawaran honornya cukup menggiurkan.
Kata dia, pernah ada fotografer dari London, Inggris, yang minat memfoto dirinya selama seminggu penuh di negara Ratu Elisabeth itu. Honornya lumayan besar: Rp25 juta.
“Kalau tertarik sih sudah tentu ya. Siapa sih yang enggak mau uang. Apalagi segala akomodasi dia yang nanggung. Itung-itung jalan-jalan juga. Cuma kalau seminggu di sana, ya kita tahulah, namanya juga negara yang besar dan warganya punya kultur yang beda banget dengan di sini. Terutama dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Ujungnya, aku tolak,” ujarnya kepada jejamo.com.
Untuk tawaran foto di Jakarta pun, kata Beby, ia sering mendapatkan kesempatan itu. Kadang beberapa tawaran ia terima. Meski untuk itu ia mengajukan syarat kepada fotografer yang hendak memotretnya.
“Aku pasti ajak manajer atau kawan. Enggak maulah kalau difoto konsep private kayak gitu enggak ada kawan. Jaga-jaga aja, takut kenapa-kenapa,” ujarnya.
Kata Beby, fotografer yang profesional umumnya tidak masalah dengan permintaan itu. Mereka memahami bahwa sang model memang ada manajemen tersendiri.
“Kalau ketemu yang enggak ngerti itu yang susah. Begitu aku bilang mau bawa manajer, mereka langsung menolak. Ya sudah, enggak apa-apa. Berarti memang mungkin punya niat lain kan,” ujarnya.
Walaupun begitu, Beby makin ke sini tidak mudah menerima tawaran pose “menantang” seperti itu. Ia punya cerita menarik soal itu.
“Uangnya sih gede, cuma apa ya, barangkali enggak berkah kali ya, hehehe. Uang dari hasil foto kayak gitu kadang enggak lama tahu-tahu habis. Kadang juga pernah kok uang di ATM malah cepat amat terkuras. Makin ke sini, aku mikir deh kalau diminta foto kayak gitu lagi meski memang aku akui bodi aku memungkinkan untuk foto konsep demikian,” kata dia.
Selain itu, kata Beby, kadang foto yang diambil itu bisa disalahgunakan orang lain. Ia pernah mengalaminya. Tiga ponselnya pernah hilang. Celakanya, foto-fotonya ada di galeri foto ponsel itu.
Orang yang mengambil kemudian mencoba menipu beberapa teman pria Beby dengan mengirimkan foto-foto itu dengan bayaran sampai dengan Rp1 juta. Beberapa di antaranya tertipu dengan modus orang tersebut.
Beby juga baru tahu saat teman prianya itu mengonfirmasi keberadaan foto dan uang yang ia kirim.
“Memang yang ada di situ foto aku semua. Cuma kan bukan aku yang kirim,” ujarnya.
Pengalaman lain, kata Beby, ia pernah ditawari foto dengan seorang fotografer. Namun, sang  fotografer kemudian mengubah isi kesepakatan dengan meminta Beby menemani kawan si fotografer dengan bayaran menggiurkan.
“Dia nawar sampai puluhan juta. Begitu dia bilang mesti nemani tidur, ya enggak mau lah. Emangnya aku perempuan apaan,” katanya.
Beby mengaku setop foto seksi. Ia beberapa kali menolak difoto dengan konsep vulgar.
“Enggak mau lagi, berapa pun tawaran honornya. Cukup sudah itu jadi pelajaran. Enggak bakal mau lagi. Suer!”
Beby juga menyarankan kepada model lain untuk berhati-hati jika mendapat tawaran yang demikian.
“Pikir-pikir lagi deh kalau mau konsep kayak begitu. Kalau aku udah enggak bakalan mau lagi. Titik,” ujarnya.
Beby Zain sejatinya adalah seorang bidan. Sejak lulus dari sebuah akademi kebidanan di Ciamis tahun 2012 sampai dengan sekarang, profesi “resmi” sulung dari dua bersaudara ini adalah bidan. Meski demikian, kariernya di dunia model sudah lebih dahulu ketimbang si empunya nama ini bekerja sebagai bidan.
Sehari-hari ia kini bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Lampung. Soal dunia model, tentu masih ia lanjutkan sampai dengan sekarang.
Kenapa tidak total di dunia entertaiment, semisal menjadi model atau bintang film?
“Orang tua enggak begitu mendukung aku di profesi itu. Kalau melangkah terlalu jauh di dunia itu tanpa restu orangtua, aku belum berani,’ ujarnya. Padahal, talenta alumnus Stikes Muhammadiyah Ciamis, Jawa Barat, itu lumayan. Beby menuturkan beberapa prestasi moncernya dalam dunia model.
“Pada rekrut talenta untuk sebuah agensi di Jakarta, aku nomor satu lho. Kemudian pada ajang Model Catwalk Rabbani tahun 2017 ini, aku juara satu juga. Dan masih banyak sih yang lain,” kata dia.
Walau begitu, Beby tetap tidak menjadikan dunia model itu sebagai pijakan utama untuknya berkarier dan mencari penghidupan di dunia itu.
“Aku kan sempat main film indie waktu di Tulangbawang Barat dan sempat diajak untuk casting film. Bahkan, aku udah diminta untuk jadi pendangdut. Mungkin mereka lihat pas di film sama aku ngajar senam,” katanya.
Soal dunia senam, Beby juga punya pengalaman dan prestasi yang jauh dari kata lumayan. Dunia senam sudah ia geluti sejak ia SMA di Ciamis. Kini, di luar kesibukannya sebagai bidan, Beby juga dikenal sebagai salah satu instruktur senam di Lampung.
“Kalau untuk lomba senam kelas nasional, pernah juga ikut. Bahkan juara I. Padahal saat itu ia mengalahkan mentornya sendiri. Juri saja dari Jakarta dan memang orang yang memang kompeten. Bahkan, ada juri yang dari Hongkong,” katanya.
Beby menuturkan, dalam dunia kesehatan, yang namanya senam banyak keuntungan untuk manusia. Sisi kesehatan, ujar dia, adalah sesuatu yang pasti didapat ketika orang rajin melakukan senam.
Beby juga bercerita, pernah menjadi bintang videoklip untuk Nafas Band yang waktu itu berada di manajemen besutan almarhum Olga Syahputra. Di situ, Beby bermain pada satu lagu: Seribu Janji.
Meskipun punya talenta luar biasa pada dunia model dan film, Beby bersikukuh tetap menjalani profesinya sebagai bidan dan instruktur senam.
“Kalau cita-cita ke depan tentu ada ya. Aku pengen buka klinik scin care, intinya segala sesuatu yang berkenaan dengan kecantikan. Kebetulan pacar juga di Jakarta dan punya klinik sulam dan hapus tato. Dia juga yang dorong aku supaya sekolah lagi supaya jadi konsultan kecantikan yang andal,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Beby tetap bekerja seperti sekarang. Meski demikian, ia sudah siap totalitas menjadi konsultan kecantikan.
“Tinggal menunggu waktu saja. Kebetulan usaha pacar akan pindah ke daerah Jakarta Barat. Nanti begitu semua sudah siap, bismillah aku siap hijrah ke sana. Fokus untuk menjadi konsultan kecantikan,” ujar dara cantik bernama Mudrika Zain.
Lagipula, kata dia, profesi bidan bisa ia lakoni lantaran basis akademis dan kemampuan profesionalnya ada di situ.
“Selagi masih bisa dikerjakan, kenapa tidak. Tinggal aku aja yang pintar bagi waktu dan tenaganya. Lagian sayang juga kalau profesi bidan dan instruktur senamnya ditinggalkan, aku kan punya sertifikat khusus pada dua profesi itu,” kata pemilik akun Instagram beby_zain itu. Sukses ya Beby buat karier dan dunia modelnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com