Jejamo.com, Bandar Lampung – Aksi solidaritas untuk korban kekerasan yang menimpa Etnis Rohingya di Myanmar terus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Salah satunya dari Yayasan Fatimah Az Zahra Lampung yang telah melakukan penggalangan dana beberapa hari yang lalu.
Ariani Febriliana, Tim Pengembang Pendidikan (TPP) Yayasan Fatimah Az Zahra mengatakan, hasil penggalangan dana terkumpul sebesar Rp39 juta untuk disalurkan kepada etnis muslim Rohingya.
Dana ini berasal dari semua divisi yang ada di Yayasan Fatimah Az Zahra mulai dari siswa PG, TK, TPA, Bimbel Ning’s Course, Komite SD, POMG TK, guru dan staf karyawan. Yayasan Fatimah Az Zahra menyalurkan dana itu melalui lembaga Baitul Mal Hidayatullah (BMH).
Iqbal Hafidz Hakim, Kepala SD Islam Az Zahra, mengatakan, penggalangan dana untuk muslim Rohingya ini melibatkan semua elemen sekolah baik orangtua, siswa, guru dan karyawan.
“Kami mengajak siswa khususnya untuk belajar berbagi dalam hal kebaikan,” ujarnya.
Pihaknya mencoba untuk membuka mata siswa terhadap keadaan sosial di berbagai belahan bumi, khususnya Rohingya.
“Kami juga seraya mendoakan supaya kondisi di Rohingya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Iqbal mengatakan, bantuan ini jangan dilihat dari berapa nominal yang terkumpul, tapi bagaimana anak belajar merespon keadaan. Kata dia, kelak muncul inisiatif, sehingga suatu saat ada kesadaran dengan sendirinya yang tertanam kuat dalam diri siswa.
General Manager BMH Perwakilan Lampung Nova Tastaftiyan mengatakan, target penyaluran dana untuk Rohingya di bulan Oktober 2017 langsung oleh BMH pusat yang akan menyerahkan langsung bantuan untuk Rohingya. Secara teknis, nantinya dana yang telah terkumpul melalui BMH seluruh Indonesia akan dibelanjakan bahan pokok di Bangladesh karena tidak memungkinkan jika harus membeli bahan pokok dari Indonesia.
Lanjut Nova, nantinya bantuan diberikan kepada etnis muslim Rohingya secara langsung. Kami berharap dengan adanya bantuan ini bisa membantu saudara-saudara di Rohingya.
“Semoga dapat mengurangi beban mereka dan mudah-mudahan tragedi ini bisa segera berhenti sehingga warga Rohingya dapat menempati tempat tinggal mereka kembali dan mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan PBB,” pungkas Nova.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com