Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Damar Gelar Diskusi Sambut Bulan Perayaan Kesehatan Seksual tingkat Provinsi Lampung

Kegiatan diskusi Damar | Andi/jejamo.com
Kegiatan diskusi Damar | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung –  Lembaga Advokasi Perempuan Damar menggelar acara diskusi publik bulan perayaan kesehatan seksual tingkat Provinsi Lampung. Bertemakan “Keluarga-landasan kesehatan tubuh dan negara”. Diskusi berlangsung di ruang Diamond Hotel Emersia, Rabu, 20/9/2017.

Diskusi menghadirkan empat narasumber yaitu, Kepala Seksi Remaja BKKBN Lampung Dyah Wiryani , PKBI Lampung Rahmat Cahyo AJI, Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dan Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan Damar Lampung Selly Fitriani. Sementara moderator diskusi dari Akademisi Universitas Lampung Gita Djautsal.

Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Damar Selly Fitriani, menjelaskan, diadakannya diskusi ini untuk membangun konsep dan dukungan agar pendidikan seks dilaksanakan sebagai sebuah gerakan dalam pendidikan keluarga.

“Dengan adanya kegiatan ini kami juga ingin mempromosikan Hari Kesehatan Seksual sebagai salah satu aspek penting dalam pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) perempuan,” Ujar Selly

Sementara itu, Kepala Seksi Remaja BKKBN Lampung Dyah Wiryani, menegaskan, pendidikan seks tidak mengajarkan tentang hubungan seks, namun memberi pengetahuan tentang upaya yang perlu mereka tempuh untuk menjaga kesehatan organ reproduksi mereka.

“Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk masyarakat, BKKBN Lampung telah membuat kelompok-kelompok di masyarakat yang khususnya memiliki anak usai remaja dan juga kelompok di sekolah-sekolah,” paparnya.

Menurut Dyah, Saat dilihat di lapangan masyarakat belum sepenuhnya sadar, ada sekian persen yang memahami tapi tidak menghayati,”Kami membuka Pusat indormasi Konseling Remaja dan sudah banyak yang ikut, mereka kemudian juga menginformasikan kepada teman-temannya,” urainya.

Dia menambahkan, di Lampung masih mengkhawatirkan. Tapi, yang jelas banyak anak-anak jalanan seperti anak punk yang berkeliaran. Menurutnya, menikah boleh tapi hamilnya harus di atas 20 tahun.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini