Jejamo.com, Lampung Tengah – Peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijriah dijadikan momentum oleh Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lampung Tengah sebagai sarana peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Juga dijadikan sebagai sarana meningkatkan peran masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI dari paham radikalime.
Hal tersebut disampaikan Ketua PAC GP Ansor Lampung Tengah Saryono. Ansor akan memulai gerakan dekat dengan Pondok Pesantren untuk terus menggaungkan bahaya ancaman radikalisme.
“Paham radikalisme harus sama-sama kita waspadai. Upaya menangkal ini kami lakukan dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan metode melalui pengajian akbar,” ujar Saryono, Minggu, 24/09/2017, di Pondok Pesantren Baitun Nur Kecamatan Punggur.
Ia menerangkan, paham radikalisme mudah terdeteksi. Di mana dalam sebagaian kelompok kecil masyarakat yang kurang memahami tentang kenegaraan, ditambah lagi banyaknya hoax di media sosial.
“Bahaya paham ini di Lamteng hanya di beberapa titik dan sudah bisa kami deteksi. Mereka tidak cermat menanggapi hoax di medsos. Kami berikan pemahaman menangkal radikalisme,” j elas mantan Ketua Panwas Lamteng itu.
Ansor akan terus terus mengedepankan kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan sebagai upaya untuk membentengi diri masyarakat dan generasi penerus dari ancaman paham radikalisme.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Tengah mengapresiasi upaya GP Ansor Lamteng.
“Pemuda Ansor Lamteng mengadakan kegiatan positif. Mereka mensosialisasikan bahaya paham radikalisme dan memberikan wawasan empat pilar kebangsaan, ” ujar Ketua MUI HR Mutawali.
Sebagai bentuk dukungan, MUI Lamteng akan bekerja sama dengab Ansor untuk meningkatkan dan mengintensifkan sosialisasi bahaya radikalime kepada masyarakat.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com