Jejamo.com, Bandar Lampung – Robi (29), bagian pemasaran showroom jual beli mobil baru/bekas tunai dan kredit, Japanese Motor 2, mengatakan, banyaknya warga Lampung menjual mobil disebabkan faktor kebutuhan.
“Selain karena faktor kebutuhan, mereka jual mobil ke sini karena ingin memiliki mobil baru. Jadi kami juga melayani tukar tambah mobil. Biasanya kalau mereka tidak mampu bayar kredit, dijual ke leasing atau dengan orang yang butuh,” ujarnya kepada jejamo.com di Jalan Pangeran Antasari, Sukarame, Bandar Lampung, Minggu, 1/10/2017.
Menurut Robi, showroom mobil bekas tempatnya bekerja menjual mobil berbagai jenis dan tidak hanya menjual mobil pelat BE. Ia juga menjual mobil pelat B.
“Semuanya diminati. Tapi sekarang penjualan sepi. Satu bulan ini baru laku satu. Penjualan enggak menentu,” ungkapnya.
Kebanyakan mobil bekas didapat dengan membeli langsung dari pemilik atau makelar. Namun, ia melihat dulu kualitas mobilnya.
“Kami jual dan beli putus. Yang pasti surat-surat harus lengkap, sedangkan untuk kualitas dilihat dari mesin dan bodi. Kami dapat mobil bekas biasanya pemiliknya langsung datang ke sini dan ada juga dari makelar,” kata dia.
Dia menambahkan, selain menjual dan menerima mobil bekas, showroom mobil juga melayani kredit. Tapi, bergantung dari jenis mobil dan pencairan dari bank.
“Sedangkan untuk harga mobil, bervariasi, bergantung dari jenis. Kalau untuk harganya rata-rata di atas Rp100 jutaan,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com