Jejamo.com, Bandar Lampung – Amalia Putri (15), adik kandung almarhumah Dhea Amanda (18), menceritakan, kakaknya tersebut sering mengeluh selama menjalani pendidikan dasar (diksar) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Semarang, Jawa Tengah.
“Dia kalau telepon selalu bercerita keluhannya. Katanya dia capek lari terus. Pokoknya setiap dia mau lari pasti hubungin saya. Tapi, dia minta jangan kasih tahu Mama. Tapi, dia enggak mengeluh tentang seniornya,” ujarnya kepada jejamo.com di rumah duka, Minggu, 1/10/2017.
Baca: Mahasiswi IPDN Asal Lampung Dhea Amanda Meninggal Mendadak Saat Ikuti Diksar
Amalia mengatakan, sebelum meninggal dunia, Dhea sempat menghubungi Papa dan mengirim SMS kepadanya serta berpesan untuk melihat akun Instagram milik kakaknya tersebut.
“Tadi subuh kakak nelpon Papa dan paginya SMS saya yang isinya saya diminta untuk ngeliatin Instagramnya dan kalau ada yang nanya-nanya dia minta tolong jawabin,” terangnya.
Dirinya tidak menyangka bahwa SMS dari kakaknya itu merupakan yang terakhir kali. Ia terkejut tiba-tiba kakaknya tersebut dikabarkan meninggal dunia.
“Saya enggak curiga meninggalnya kakak. Soalnya kakak SMS gitu saja. Saya juga dapat kabar dari Papa,” kata dia.
Dia menambahkan, kakaknya tersebut sangat perhatian dengan adik-adiknya. Pihak keluarga juga tidak mempunyai firasat atas kepergiannya.
“Pas salat Idul Fitri tahun lalu, dia pernah minta maaf sama Papa dan Mama. Dia juga bilang sama saya, besok kamu salat sendiri ya, enggak sama kakak lagi,” pungkasnya.
Baca: Mahasiswi IPDN Asal Lampung Dhea Ananda Meninggal, Keluarga akan Otopsi
Diberitakan sebelumnya, praja tingkat I IPDN angkatan 28 tahun 2017 asal Lampung, Dhea Amanda (18), meninggal secara mendadak saat sedang mengikuti pendidikan dasar di Semarang, Jawa Tengah. Kediaman almarhumah di Jalan Untung Suropati Nomor 33B, Kelurahan Labuhanratu Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, ramai oleh para pelayat.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com