Jejamo.com, Bandar Lampung – Dhea Amanda (18), Praja Tingkat I IPDN Angkatan 28 tahun 2017 asal Lampung, meninggal secara mendadak saat sedang mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Akpol Semarang, Jawa Tengah, Minggu kemarin, 1 Oktober 2017.
Menurut Edi Hanafia, ayah Dhea, anaknya tidak pernah mengeluh sakit saat mengikuti pendidikan dasar di Akpol Semarang. “Cerita dari pelatih dan kawan-kawannya semua normal serta biasa saja. Dulu memang waktu kecil Dhea pernah sesak napas dan punya sakit alegri,” ujarnya kepada jejamo.com, Senin, 2/10/2017.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Keprajaan IPDN Dr Andi Oni mengatakan, seperti yang dikatakan oleh Gubernur IPDN, terkait kejadian meninggalnya Dhea tersebut pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Setiap pelaksanaan kegiatan yang berlangsung satu tahun sekali kami selalu adakan evaluasi, lagipula terkait kasus ini sudah diautopsi sudah di periksa secara SOP yang ada sudah tidak ada apa-apa. Memang sudah ajal, takdir usianya. Anaknya memang tidak sakit apa-apa,” kata dia.
Andi Oni mengatakan, setiap praja IPDN melewati seleksi kesehatan yang ketat mulai dari tingkat daerah. Di daerah dua kali hingga ke IPDN pun dilakukan tes kesehatan oleh Dinas TNI angkatan darat. Setelah pelaksanaan di Akpol.
“Pihak Akpol punya fasilitas kesehatan selalu mengecek setiap praja yang mengikuti Diksar Mendispra secara rutin. Terakhir kami kesana kunjungan untuk memonitoring praja dan bersangkutan tidak sakit. Untuk hasil autopsi kami tidak tahu itu dari pihak Akpol,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com