Jejamo.com, Bandar Lampung – Humas PT KAI Daerah Operasional Tanjungkarang Franoto turut berbelasungkawa atas kecelakaan yang merenggut nyawa bapak dan anak di perlintasan kereta Jalan Padjadjaran, Gunungsulah, Bandar Lampung, Jumat pagi tadi.
Baca: Bapak-Anak Tewas Dihantam Kereta Api di Perlintasan Jalan Padjadjaran Gunungsulah
Franoto mengatakan, kecelakaan itu adalah yang kesekian kali terjadi di lokasi yang sama.
Di sekitar rel kereta api, kata dia, sudah dipasang patok rel besi sebagai tanda warga tidak boleh melintasi.
“Itu sudah solusi dari PT KAI. Kami mengimbau kepada masinis agar saat lewat di perlintasan kereta api membunyikan klakson. Ini dilakukan untuk memberi tanda akan keberadaan kereta api yang hendak lewat,” ujarnya kepada jejamo.com via telepon.
Baca: Jasa Raharja Santuni Keluarga Korban Tertabrak Kereta Api di Gunungsulah Rp100 Juta.
Apalagi, kata dia, dalam Undang-Undang Perkereta-apian, sudah jelas tertera agar mendahulukan kereta lewat. Ia berharap kejadian ini tidak berulang.
Diberitakan sebelumnya, kereta menghantam pengendara sepeda motor di perlintasan kereta tanpa palang pintu Jalan Padjajaran, Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, Jumat, 6/10/2017, sekitar pukul 07.30.
Akibat peristiwa tersebut, korban yang diketahui bapak bersama anaknya, Nanda Okta Parasat (50) dan Haeza Hassya (13) warga Jalan Pulau Buton, Gang Tomat, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, tewas.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com