Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Mengapa Sejumlah Negara Melegalkan Ganja? Ini Alasannya

daun ganja
Daun Ganja memiliki khasiat yang baik bagi pengobatan sejumlah penyakit. Namun ia juga mengandung zat aditif yang membuat penggunanya ketergantungan dan merusak kesadaran | Ist

Berita Lifestyle, jejamo.com – Sejumlah negara di benua Amerika dan Eropa telah melegalkan ganja. Namun ijin pengunaan tanaman ini disertai dengan aturan-aturan yang berbeda-beda pada masing-masing negara. Namun di Indonesia ganja adalah barang haram dan termasuk narkotika kelas I.

 

Lalu apa yang membuat negara-negara tersebut melegalkan ganja? Umumnya adalah khasiat ganja yang dapat digunkan sebagai obat penyakit tertentu. Berikut ini beberapa alasan mengapa perlu legalisasi ganja, seperti dilansir dari CNN Indonesia :

 

  1. Ganja lebih aman dibandingkan alkohol dan rokok yang legal

Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2010 membuktikan bahwa zat aktif dalam ganja lebih aman dibandingkan dengan zat aktif yang terkandung dalam alkohol dan tobacco atau rokok. Stigma negatif yang ada dalam ganja membuat seakan-akan ganja lebih membahayakan dibandingkan dengan zat aktif lain yang legal.

 

  1. Ganja memiliki persen adiksi yang rendah

Dr. Sanjay Gupta, Chief Medical Correspondent CNN Amerika menemukan bahwa ternyata hanya 9-10 persen dari pengguna ganja dewasa yang mengalami kecanduan. Berbeda dengan kokain yang memiliki 20 persen penggunanya yang mengalami kecanduan. Yang lebih parah adalah rokok dengan 30 persen penggunanya mengalami kecanduan.

 

  1. Ganja dapat menjadi obat tidur yang aman dan efektif

National Cancer Institute menyatakan bahwa pasiennya yang menggunakan semprotan ekstrak tanaman ganja terbukti mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. Seorang peneliti dalam Clinical Pharmacology Therapy pada 1976 juga mengatakan bahwa zat THC lah yang aktif meningkatkan kualitas tidur seseorang.

 

  1. Ganja bermanfaat untuk pengobatan

Sebuah artikel dalam Discovery Health, menyatakan bahwa ganja dapat mengurangi rasa mual. Seseorang yang menjalani chemotherapy biasanya mengalami rasa mual sebagai efek samping dari terapi yang ia jalani. Oleh karena itu ganja dapat diberikan kepada pasien setelah melakukan chemotherapy untuk mengurangi rasa mual. Selain itu ganja juga dapat menambah nafsu makan kepada penderita HIV/AIDS. Serta ganja terbukti untuk merelaksasikan otot tegang dan dapat menjadi sebagai pain killer.

 

Selain alasan di atas, apakah di Indonesia legalisasi ganja akan membawa dampak positif? atau malah malah membawa malapetaka bagi negara. Yang pasit dituntut sebuah tanggung jawab besar dalam mengkonsumsi ganja. Karena bagaimanapun ganja memiliki zat aktif yang mempengaruhi kesadaran seseorang.

 

Pertanyaannya, apakah masyarakat Indonesia siap dengan legalisasi bersyarat dari pemerintah mengenai ganja? Dengan rokok yang legal dengan peraturan batasan umur saja masyarakat Indonesia belum dapat mengikutinya dengan benar alias banyak melanggar. Bagaimana dengan ganja? (*)

 

jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini