Jejamo.com, Bandar Lampung – PT Santosa Agrindo unit Feedlot Bekri menyabet penghargaan Lampung CSR Awards untuk kategori Inspiring Program. Penghargaan itu diberikan lantaran program yang dilaksanakan Santori berpotensi memberikan dampak positif dan mengkuti prinsip kolaborasi dan keberlanjutan.
Program bawang yang dilakukan oleh SANTORI mendapatkan kategori inspiring program. Kategori ini kami berikan untuk inisiatif yang menjunjung kolaborasi dan keberlanjutan namun masih pada tahap awal. Apabila terus dilaksanakan secara serius maka bisa jadi tahun depan mendapatkan Awards seperti beberapa contoh perusahaan lain pada tahun-tahun sebelumnya,” jelas Ketua Forum CSR Lampung, Dr Saparini.
Dia menjelaskan, aspek yang dilihat oleh Forum CSR adalah prinsip kolaborasi dan keberlanjutan. Penekanan pada dua aspek tersebut menurutnya akan membuat program CSR lebih bermanfaat dan tepat guna bagi masyarakat.
“Program CSR tidak harus dilihat dari sisi uangnya. Tetapi lebih penting aspek kolaborasi, sejuhmana berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah dan masyarakat. Agar program benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat,” lanjutnya.
Saparini menjelaskan, keunggulan program bawang yang dilaksanakan oleh SANTORI adalah mendukung program pemerintah baik nasional atau daerah untuk pemenuhan produksi bawang nasional.
Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu point penting dalam penilaian.
“Integrasi dengan program pemerintah merupakan faktor yang kami perhatikan, dan kami lihat upaya yang dilakukan santori juga mengintegrasikan dengan tujuan pemerintah,”Jelas Saparini.
“Selain integrasi dengan program pemerintah dan kegiatan bisnis, santori juga membangun kerjasama dengan universitas hal tersebut menunjukkan risetnya juga sudah mengikuti kaidah akademik,” imbuhnya.
Menurut Ketua Forum CSR Lampung ini, program yang dilaksanakan perusahaan alangkah baiknya mengedepankan prinsip berkelanjutan. Berkelanjutan berarti harus mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
“Program harus mempertimbangkan integrasi antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan agar terus berkelanjutan,”ujar Saparini. “Berkelanjutan bukan berarti tiap tahun ada kegiatan. Tetapi program benar-benar memberikan memperhatikan kebutuhan masyarakat, memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi dan juga mendukung pelestarian lingkungan,” imbuhnya.
Saparini menerangkan, prinsip keberlanjutan penting untuk menjadi dasar perencanaan program perusahaan agar program bisa sejalan dengan model bisnis perusahaan, tetapi juga memberikan dukungan kepada masyarakat dan pemerintah.
Sementara itu, R. Artsanti Alif, VP Head of Social Invesment Department & Corporate Communications JAPFA, mengatakan, pihaknya berupaya agar program CSR yang dilakukan berjalan secara berkelanjutan. Hal tersebut, kata dia, dilakukan sejak perencanaan program sehingga program memang bisa sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan dapat terintegrasi dengan kegiatan usaha.
“Pendekatan berkelanjutan nantinya membuat program yang dilaksanakan dapat memandirikan dan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi usaha,” ujarnya.
Artsanti menuturkan, prinsip kesinambungan yang dilaksanakan dalam program CSR juga bertujuan untuk menguatkan infrastuktur kelembagaan di masyarakat. Hal tersebut bisa dicapai dengan perencanaan program yang baik dan diintegrasikan dengan model kegiatan usaha.
“Karena usaha JAPFA di Anak Tuha adalah peternakan, maka kami mendorong kegiatan ekonomi dari pertanian yang harapannya bisa menumbuhkan kegiatan di masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan bisnis di bidang peternakan,” ujar ARtsanti.
“Melalui upaya ini kami ingin mewujudkan moto JAPFA untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama. Kehadiran unit usaha JAPFA juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha,” tutupnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com