Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Spanduk Kecam AS Bermunculan di Jakarta

Spanduk kecaman untuk Amerika Serikat yang dipasang di depan Stasiun Gambir Jakarta Pusat, Senin, 23/10/2017. | Detik.com

Jejamo.com – Spanduk mengecam Amerika Serikat bermunculan di Jakarta. Salah satunya terpasang di pagar yang berada di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Dilansir dari Detik.com, Senin siang, 23/10/2017, terlihat spanduk putih dengan tulisan hitam berukuran kurang lebih 1×3 meter yang bertuliskan ‘Kami Tidak Takut Amerika BRAVO TNI !’.

Tidak diketahui siapa pemasang spanduk yang berada persis di seberang Mako Kostrad itu. Seorang driver ojek online yang mangkal di depan Stasiun Gambir mengaku tidak tahu siapa dan kapan spanduk tersebut dipasang.

Sebelumnya Petugas Satpol PP Jakarta Pusat menurunkan spanduk yang berisi pesan meminta diusirnya Duta Besar Amerika Serikat dari Bumi Pertiwi. Spanduk tersebut dipasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Koordinator lapangan Satpol PP Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Tohir, mengaku baru melihat spanduk tersebut. Untuk alasan ketertiban umum, spanduk tersebut lantas diturunkan.

“Pagi ini baru lihat, lagi keliling terus ada, baru hari ini saja di Jalan Sudirman, JPO Dukuh Atas. Satu saja, ukurannya 1×3 meter,” kata Tohir.

Pemasangan spanduk ini diduga terkait dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang ditolak masuk AS dengan alasan yang belum jelas. Padahal Jenderal Gatot diundang secara resmi oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford, Jr. untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) di Washington DC.

Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto mengatakan sebelumnya Panglima TNI sudah beberapa kali ke AS dan tidak ada masalah. Kali terakhir Panglima TNI ke AS pada Februari 2016 dan disambut Jenderal Joseph F Durford, Jr.

“Jadi harus ada penjelasan lebih dulu kenapa ada larangan. Tiba-tiba enggak boleh ke sana bagaimana? Jadi menunggu penjelasan dulu. Pokoknya kalau berangkat pasti atas perintah Presiden RI,” ujar Wuryanto, Minggu, 22/10/2017.(*)

Populer Minggu Ini