Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Sanitasi Buruk, Tim Medis ACT Ajari Anak Rohingya Cuci Tangan

Relawan ACT untuk pengungsi Rohingya. | ACT

Jejamo.com, Bangladesh – Kamp-kamp pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh buruk. Apalagi ketika turun hujan, semua lumpur dan kotoran bercampur jadi satu.

Sanitasi bagi bocah-bocah Rohingya ini tak pernah dipedulikan. Jangankan untuk sekadar cuci tangan pakai sabun, untuk mandi pun hanya membasuh badan dengan air. Tanpa sabun, karena air langka di sini.

Data lain yang sempat dihimpun dr. Riedha selaku Tim Medis ACT pun mengatakan, untuk meminimalkan kemungkinan diare, cuci tangan dengan gerakan yang benar sangat penting untuk anak-anak Rohingya di kamp.

“Cuci tangan dengan air mengalir dapat menurunkan angka kejadian penyakit yang cukup signifikan dibandingkan dengan tangan yang hanya dilap,” kata dr. Riedha.

Pandangan langsung Tim Medis ACT, di kamp pengungsi yang baru datang, sanitasinya jauh kata baik dan layak. Seperti yang dikisahkan dr. Riedha, dapur yang bergabung dengan kamar, tidak ada jalur air di sekitar bedengnya.

Sehingga, kata dia, kalau hujan air bisa menembus masuk ke dalam dan menggenang di dalam shelter. Belum lagi dengan dinding plastik terpal dengan alas tanah.

“Kompilasi dari kondisi buruk di kamp dan lingkungannya memicu banyak anak-anak yang sakit perut, diare, dan demam dengan sebab-sebab yang tidak jelas. Insya Allah tim dokter ACT akan terus melakukan penyuluhan cuci tangan di kamp-kamp juga di madrasah bocah-bocah Rohingya,” pungkas dr. Riedha.(*)

Rilis

Populer Minggu Ini