Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Himpsi Lampung Gelar Seminar Penanganan Bullying

Seminar bullying Himpsi Lampung. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Lampung menggelar seminar “Bullying dan Penanganan di Rumah, Sekolah dan Kampus” di aula Fakultas Pertanian universitas Lampung (Unila), Sabtu, 11/11/2017.

Seminar tersebut dihadiri pembicara Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) sekaligus penelitian bullying, tamu undangan guru-guru di sekolah, orangtua murid dan mahasiswa serta masyarakat umum.

Wakil Ketua Himpsi Lampung Shinta Mayasari mengatakan, seminar ini diselenggarakan agar masyarakat bisa memperoleh informasi tentang bullying dan cara penanganannya.

“Banyak kasus bullying sementara terkadang di sekolah itu baik guru maupun orangtua, dan masyarakat pada umumnya belum tahu,” ujarnya kepada jejamo.com.

Menurut Shinta, isu kasus bullying yang terjadi di masyarakat sudah banyak. Maka dari itu, pihaknya menggelar seminar tersebut.

“Karena ini kita anggap isu yang banyak terjadi di masyarakat. Kami ingin menjembatani supaya informasi itu bisa tersalurkan lewat Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Lampung,” terangnya.

“Kadang-kadang kok bisa terjadi bullying. Terkadang kita tidak tahu kadang anak kita jadi korban atau sebaliknya anak kita pelaku bullying. Jadi dengan adanya kegiatan ini bisa tahu caranya penanganannya,” paparnya.

Kalau untuk bullying penanganannya harus bekerja sama dengan beberapa pihak. Artinya, orangtua dan guru harus berkolaborasi.

“Sebenarnya kasus bullying ini tidak bisa diseragamkan. Kita harus lihat dulu kalau itu pelaku dari ke pribadinya dia tipe seperti apa. Apakah hanya mencari eksistensi ataukah memang dia menyukai kekerasan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, untuk korban juga seperti itu. Terkadang ada juga korban yang karakternya memang mudah di-bully, anak-anak yang mungkin lemah, tidak berdaya atau tipe yang mudah cemas.

“Kami berusaha mengadakan kegiatan perbulan selalu ada kegiatan selain sosialisasi bahwa di Lampung ini sudah ada Himpunan Psikologi Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan, Himpsi Wilayah Lampung baru terbentuk satu tahun. Pihaknya selalu melakukan pendekatan dengan Dinas Pendidikan untuk masuk ke lingkungan sekolah untuk sosialisasi.

“Kami tidak bisa langsung masuk saja ke sekolah, harus ada MoU kepada pihak sekolah. Anggota kami psikolog dan bergabung di wadah ini untuk memberikan pelayanan bantuan kepada masyarakat,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini