Jejamo.com, Bandar Lampung – PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar ” Ngamen Anti Korupsi” di halaman Stasiun Kereta Api Tanjungkarang, Minggu malam, 19/11/2017.
Acara ini dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Beberapa artis yang ikut memeriahkan acara di antaranya Orkes Melayu Pengantar Minum Racun (PMR), Duo Intan, dan Kiki KDI.
Edi Sukmoro acara Ngamen Anti Korupsi sudah berlangsung di stasiun-stasiun besar di Pulau Jawa. Dia menambahkan bahwa PT KAI sudah lama bekerja sama dengan KPK untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
“Kami sudah lama bekerja sama, selama ini PT KAI terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dengan acara ini kami ingin setiap pegawai PT KAI selain memperbaiki pelayanan juga anti terhadap korupsi,” kata Edi kepada awak media.
Sementara Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan KPK didirikan bukan hanya untuk menangkap koruptor. Tapi juga untuk membantu memperbaiki pelayanan lembaga publik bagi masyarakat. Tugas KPK yang lain di antaranya koordinasi, supervisi, monitoring, dan pencegahan.
Pemilihan stasiun sebagai tempat digelarnya Ngamen Anti Korupsi, lanjut Saut, karena stasiun dinilai sebagai tempat yang memiliki geliat kehidupan sendiri.
“Kami melihat di stasiun ini ada kehidupan, ada peradaban, ada kasih sayang, cinta tanah air, cinta bangsa, cinta sesama baik yang mampu dan tidak mampu bahkan WC kami monitor. Beberapa bagian harus diperhatikan agar bisa ikut memajukan daerah,” kata Saut
Menurutnya KPK juga memperhatikan PT KAI yang merupakan aset bangsa dari jaman penjajahan Belanda. Banyak aset milik PT KAI yang terlantar sehingga KPK mengirim orang ke Belanda yang ahli di instansi lain untuk mempelajarinya.
KPK, imbuh Saut, ingin membantu wewujudkan mimpi PT KAI untuk mengembangkan MRT dan IRT. “Kami sudah bicara dengan Pak Direktur, mempelajari di daerah ingin membangun peradaban. Karena di stuktur ada kultur, maka jika strukturnya baik maka kultur budayanya juga baik. Kita lihat di Jakarta sekarang sudah mulai baik, rapih, duduk dengan baik, dan mulai saling menghargai,” ujarnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com