Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang donasi umat untuk merealisasikan pesantren pertama di Amerika Serikat yang diinsiasi tokoh Islam Indonesia di Negeri Paman Sam, Imam Shamsi Ali.
Kata Shamsi, sejak peristiwa “9/11”, Islam sering disalahartikan sebagai agama yang kejam, padahal sesungguhnya Islam adalah agama yang penuh kasih sayang.
Shamsi menjelaskan, Islam dianggap sebagai agama yang kejam sejak pengeboman gedung WTC, hingga banyak orang yang takut terhadap islam. Akhirnya muslim dan mualaf di Amerika mendapatkan diskriminasi dilingkungannya.
Imam Shamsi Ali ingin mengatakan, ia ingin menghilangkan anggapan buruk tersebut dengan mendirikan pesantren sebagai pusat pendidikan islam yang penuh kasih sayang.
“Jika bicara pendidikan Islam di AS, masih belum ditemui pusat Pendidikan Islam yang dikelola oleh muslim Indonesia, padahal terbukti bahwa muslim Indonesia memiliki warna dakwah yang khas dan unik dari yang disampaikan oleh komunitas Muslim asal Indo-Pak ataupun dari Timur Tengah,” ujarnya.
Imam Shamsi Ali sudah menemukan tanah yang tepat untuk dijadikan tempat menimba ilmu bagi para muslim. Lokasinya di 613 Town St. Moodus CT 06469 USA. Berlokasi di Kota kecil Moodus, Negara Bagian Connecticut.
“Cukup dekat dari New York,” ujarnya.
Bangunan ini didirikan pada 1949 dan terdapat 4 bangunan yang masih layak huni. Dengan pembenahan yang akan dilakukan, bangunan ini dapat beroperasi dan memulai kegiatan pendidikan islam.
Shamsi Ali menuturkan, setelah berdiskusi dengan pemilik lahan, mereka diberi tenggat melunasi pembelian pada akhir November 2017.
“Jika pembayaran tidak segera dilakukan, bangunan akan jatuh ke pihak lain,” ujarnya.
ACT dalam rilisnya mengajak warga muslim Indonesia untuk bersama-sama membantu ikhtiar Imam Shamsi Ali mendirikan pesantren muslim pertama di AS.
Calon donatur bisa mengirim ke Bank Mandiri dengan nomor rekening 164 0000 854 366 atas nama Aksi Cepat Tanggap.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
