Jejamo.com, Bandar Lampung – Dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2017, Taman Wisata dan Satwa Lembah Hijau Lampung menggelar Kemah Konservasi Lembah Hijau 2017 Lampung, Sabtu siang, 25/11/2017.
Acara berlangsung selama dua hari yaitu, Sabtu 25 dan Minggu 26 November 2017 di Taman Satwa Lembah Hijau. Peserta kegiatan Gerakan Pramuka Penggalang (SMA/sederajat) se-Bandar Lampung dan Gerakan Pramuka Saka Wanabakti Se-provinsi Lampung.
Selain itu dihadiri, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Lampung, Kherlani, Komisaris Utama Lembah Hijau, Irwan Nasution dan para tamu undangan lainnya.
Komisaris Utama Taman Wisata dan Satwa Lembah Hijau, M. Irwan Nasution mengatakan, dalam rangka memperingati “Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional” yang jatuh pada 5 November 2017, Taman Satwa Lembah Hijau sebagai lembaga konservasi mengadakan Kemah Konservasi.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan penyadaran dan mengedukasi Anggota Pramuka tingkat penggalang Se-Kwarda Lampung mengenai pentingnya melindungi kualitas lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Semoga dengan kegitan ini juga diharapkan dapat tersampaikan pesan-pesan konservasi,” ujarnya.
Menurut Irwan, kegitan ini merupakan momen untuk membangun kesadaran serta membentuk kecintaan terhadap puspa dan satwa agar keanekaragaman hayati tetap lestari.
“Kegiatan kemah konservasi adalah salah satu metode pendidikan konservasi lingkungan yang mengajak peserta untuk ikut dalam penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia,” paparnya.
Selain itu, kegiatan tersebut merupakan salah satu aplikasi terhadap konservasi alam dan lingkungan, karena penghijauan yang berkelanjutan akan dapat bermanfaat bagi manusia dan satwa liar di lingkungan sekitar.
Dia menambahkan, ini juga merupakan perjalanan di alam sekitar areal Taman Satwa Lembah Hijau dan sekaligus mengenalkan berbagai jenis satwa yang ada di Lembah Hijau.
“Kegitan ini lebih bersifat hiburan dan rekreasi yang ditunjukkan agar peserta tidak merasa bosan. Tapi, kegiatan ini tetap dalam pendidikan konservasi bagi peserta,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com