Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Advertorial: Gubernur Ridho Benahi Sistem Pengairan, Indeks Pertanaman Lampung Meningkat

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menilai kunci sukses di sektor pertanian ada pada ketersediaan air. | ist

Jejamo.com, Lampung – Sejak menjabat sebagai Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo kerap menerapkan terobosan baru dalam menjalankan roda pemerintahan. Kini berbagai hasil positif mulai tampak sebagai buah dari kerja keras semua pihak di bawah kepemimpinannya. Salah satu yang mengalami perubahan positif adalah meningkatnya indeks pertanaman yang membuat produksi padi di Bumi Ruwa Jurai ikut terangkat.

Pada tahun 2016 lalu, Gubernur Ridho Ficardo memperbaiki secara besar-besaran jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier. “Tingkat kebocoran saluran irigasi di Lampung itu cukup tinggi yakni 30 persen. Tidak ada cara lain kecuali harus direhabilitasi. Jika tidak, berapa pun debit air pasti habis di tengah jalan. Ini menyulitkan pencapaian target produksi,” katanya.

Menurutnya kunci sukses pertanian ada pada ketersediaan air. Maka ketika mendapat amanat meningkatkan produksi padi hingga 4,4 juta ton, ia berjibaku ke pemerintah pusat agar seluruh jaringan irigasi di Lampung diperbaiki. Lobi intens yang dilakukan gubernur muda ini, termasuk ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, membuat Lampung mendapat gelontoran dana fantastis sebanyak Rp163,8 miliar pada 2016.

Perbaikan sistem pengairan menjadi target utama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo untuk memenuhi target produksi padi tahun 2017. | ist

Dana itu dipakai untuk memperbaiki 16 dari 19 daerah jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi Lampung. Daerah jaringan tersebut tersebar di Pringsewu, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Barat di mana Pemprov Lampung memiliki kewenangan mendistribusikan air ke 21.045 hektare lahan pertanian.

Hasilnya, saat sejumlah provinsi mengalami kekurangan air pertanian, Lampung justru mengalami surplus yang berdampak pada naiknya indeks pertanaman dari 1,5 menjadi 1,8. Kenaikan itu membuat Lampung optimistis mampu memenuhi target produksi padi 2017 dari Kementerian Pertanian RI yakni 4,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Kini Pemprov Lampung tinggal membenahi empat daerah jaringan irigasi tersisa di 2017, yakni daerah irigasi (DI) Semangka Tanggamus, DI Kalipasir Lampung Timur, DI Way Kandis Lampung Selatan, dan DI Way Napal Pesawaran.

“Targetnya seluruh jaringan irigasi dapat diperbaiki tahun ini. Bahkan Pemprov Lampung mengusulkan penambahan empat daerah irigasi baru di Lampung Timur dan Lampung Barat. Kemudian dua rawa di Lampung Timur dan Lampung Barat, sehingga ada 10 ribu hektare lagi lahan yang indeks pertanamannya bisa ditingkatkan,” kata Ridho.

Untuk mendukung sektor pertanian, Gubernur M Ridho Ficardo tak hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat, ia juga mengalokasikan dana APBD murni untuk memperbaiki embung yang ada di Provinsi Lampung. | ist

Perbaikan saluran irigasi, pengaturan debit, dan penetapan pola tanam tersebut, membuat Lampung mampu menambah luas tanam gadu 10 ribu hektare sejak musim tanam 2015. Pemprov Lampung juga memperbaiki tujuh embung dari dana APBD murni. Jumlah embung dan bangunan penampung air yang dibangun pada 2016, bertambah menjadi 28 yang tersebar di Pringsewu, Tulangbawang Barat, Way Kanan, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Pesisir Barat. Melalui dana APBD Perubahan 2016, Pemprov Lampung juga menggelontorkan dana untuk pembenahan 12 embung di Lampung Timur.(*)

Populer Minggu Ini