Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tak Hanya Selawat, Bupati Lampung Tengah Mustafa Juga Ajak Warganya Salat Duha

Bupati Lampung Tengah Mustafa mengajak warganya untuk membiasakan melakukan ibadah salat duha. | ist

Jejamo.com, Lampung Tengah – Tak hanya membudayakan selawat di kalangan umat Muslim, dalam rangka menciptakan lingkungan yang agamis, Bupati Lampung Tengah Mustafa juga mengajak warganya membiasakan salat duha.

Sebelumnya ajakan salat duha oleh Mustafa sudah dilakukan beberapa kali melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemuda rohis, ASN, dan masyarakat umum. Kali ini Mustafa kembali melaksanakan salat duha di Gedung Sesat Nuwo Balak.

Salat duha diikuti ratusan peserta yang hendak melaksanakan kegiatan ziarah dari berbagai lintas agama. Sebelum keberangkatan, para peserta yang beragama Islam terlebih dahulu melakukan salat duha seraya meminta kelancaran dan keselamatan kepada Allah.

Dalam sambutannya, bupati ronda ini menyatakan pemupukan nilai spiritual perlu dilakukan secara kontinu di lingkungan masyarakat. Ini menjadi fondasi dalam menciptakan karakter, kematangan jiwa, dan keyakinan pada masyarakat.

“Majelis selawat telah dibentuk dan dilaksanakan, juga majelis tahfiz Quran bagi anak-anak penghafal Alquran, dan sekarang saya ingin membudayakan salat duha berjamaah. Insya Allah dengan salat duha semua urusan akan dipermudah oleh Allah,” ungkapnya, Jumat, 15/12/2017.

Menurut Mustafa salat duha berjamaah juga dilaksanakan untuk mendoakan kebaikan/keselamatan umat muslim dan kemajuan Lampung Tengah. Karena kebiasaan salat duha secara tidak langsung akan menenteramkan jiwa dan fikiran dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sementara itu Kabid Keagamaan Kesra Pemkab Lampung Tengah, Ahmad Aripin, menerangkan ziarah lintas agama diikuti 609 jemaah yang terdiri dari 489 umat Islam, 60 Hindu, dan 60 Kristen.

“Wisata religi berlangsung selama 7 hari. Keberangkatan wisata rohani ini diharapkan bisa menambah keimanan. Selain itu juga diharapkan dapat menambahkan wawasan serta mengenal lebih dekat jejak perjalanan agama masing-masing di Indonesia,” tandasnya.(*)

Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini