Jejamo.com, Bandar Lampung – Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung Hendri AH, menyebutkan pihaknya telah memutuskan aliran listrik 1.000-an pelanggan dikarenakan menunggak pembayaran tagihan penggunaan listrik.
“Bayarlah listrik tepat waktu dan tak perlu ditagih oleh petugas PLN. Mari bersama kita majukan Lampung bersama-sama, sebab masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan listrik di luar sana. Dengan membayar listrik tepat waktu, anda secara langsung juga turut membantu menyejahterakan kehidupan mereka,” ujarnya dilansir Antara, Jumat, 15/12/2017.
Manajer PLN Area Kotabumi, Lampung Utara Uray Aminin mengatakan pemutusan KWH meter pelanggan yang memiliki saldo tunggakan rekening listrik akan langsung dipasang kembali dengan menggunakan listrik pintar atau listrik prabayar.
“Pelanggan yang dilakukan pemutusan, apabila telah melunasi tunggakannya akan disambung kembali dengan menggunakan listrik prabayar,” ujarnya.
Ia menyebutkan, di Kotabumi sendiri, operasi terpadu ini sudah berjalan terlebih dahulu sejak awal Desember 2017. Dengan menurunkan langsung seluruh pegawai, PLN sekaligus mencoba mendekatkan diri ke pelanggan dengan melakukan sosialisasi membayar listrik tepat waktu, yakni sebelum tanggal 20 setiap bulannya.
Selain itu, imbauan untuk beralih ke listrik prabayar juga terus digemakan. Selain melibatkan aparat keamanan, PLN juga mengajak pemerintah daerah dalam hal ini aparat desa atau kecamatan untuk ikut ambil bagian dalam operasi terpadu ini.
“Bukan tanpa alasan, pendapatan asli daerah yang ditujukan untuk pembangunan daerah, salah satunya bersumber dari pembayaran rekening listrik maupun pembelian token listrik prabayar,” ujarnya pula.(*)