Berita Lampung Tengah, Jejamo.com – Pungutan liar (pungli) yang mengatasnamakan Persatuan Masyarakat Lampung Tengah (Permalat) diyakini sebagai kampanye hitam yang dilakukan oknum tertentu yang berusaha merusak citra Ketua Umum Permalat yang saat ini menjadi calon bupati Mustafa.
“Siapa pun bisa membuat kupon yang digunakan untuk meminta sumbangan kepada penumpang angkutan umum. Ini kampanye hitam. Semua tahu Ketua Permalat Mustafa sedang mencalonkan diri sebagai bupati. Kami yakin ini tidak berpengaruh,” ujar Ketua Harian Permalat Kaswan Sanusi kepada jejamo.com, Sabtu, 7/11/2015.
Kata Kaswan, jika nanti ditemukan bahwa pungli ini dilakukan lawan politik Mustafa, pihaknya akan menyerahkan kepada panwaslu. “Biar Panwaslu yang menindaklanjuti,” puingkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pungli dengan modus menarik sumbangan keamanan dialami Kantie Setyo Wilujeng saat menumpang bus ekonomi menuju Bandar Lampung, Kamis, 5/11/2015.
Kertas itu pada bagian atasnya bertuliskan Persatuan Masyarakat Lampung Tengah (Permalat) dilengkapi dengan logo Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dan Garuda Pancasila.
Di dalam kertas tertulis “Kami segenap panitia mengharapkan bantuan kepada saudara-saudara bapak/ibu. Besar sumbangan Rp10.000. Semoga selamat sampai tujuan”.
Saat mendapat selebaran itu, Kantie awalnya tidak mau memberikan sumbangan. Karena tidak jelas peruntukannya akan digunakan untuk apa.
Namun, laki-laki yang membagikan selebaran itu kemudian mengancam, kalau terjadi sesuatu dalam perjalanan mereka tidak bertanggung jawab. Akhirnya dengan terpaksa Kanti menyerahkan uang sebesar Rp5.000.(*)
Laporan Raeza Handani, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya
