Jejamo.com, Lampung Selatan – Desa Pisang Kecamatan Penengahan, terpilih mewakili Kabupaten Lampung Selatan dalam kegiatan Evaluasi dan Monitoring Kesatuan Gerak (Kesrak) PKK-KB-Kesehatan tingkat Provinsi Lampung. Penilaian lomba Kesrak PKK-KB-Kesehatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pisang Kecamatan Penengahan, Rabu, 6/12/2017, dipimpin Ketua Tim Penilai Ahmad Syaifulloh, SH dan Wakil Ketua 4 TP PKK Provinsi Lampung Rika Heri Sulistiono.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Lampung Selatan DR. H. Zainudin Hasan, M.Hum, Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan, Anggota DPRD Lampung Selatan, Seketaris Daerah beserta Ketua DWP Kabupaten Lampung Selatan, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Lampung Selatan.
Terpilihnya Desa Pisang dalam lomba tersebut, disampaikan Zainudin Hasan, karena mengingat desa tersebut merupakan desa yang tertinggal dari 261 desa yang ada di Lampung Selatan. Penilaian itu juga katanya, merupakan uji coba bagi Desa Pisang untuk berbenah lebih maju.
“Selama ini yang kita tampilkan yang terbaik, seperti di Kecamatan Candipuro dan Ketapang kemarin saya nilai itu sudah bagus dan baik semua tetapi semuanya kandas. Maka kali ini saya tidak merayu dewan juri, saya serahkan semuanya kepada dewan juri saja. Karena lomba yang benar yang real itu merubah sesuatu yang tidak ada menjadi ada,” ujar Zainudin saat menyampaikan sambutan.
Dalam kesempatan itu dirinya juga berharap, masyarakat Desa Pisang bersama-sama menjalin kekompakan membangun daerahnya agar lebih baik dan maju lagi. Sehingga kedepan, Desa Pisang dapat menjadi desa yang bersih, aman, dan sejahtera.
“Alhmadulillah sekarang Desa Pisang ini sudah berubah 360 derajat, jalannya dilorong lorong sudah cor beton semua, jalan yang agak lebar sudah di khotmix semua. Untuk itu bukan juara yang paling utama tetapi bagaimana kedepan Desa Pisang tampil di depan dan lebih maju,” kata Zainudin.
Senada disampaikan Ketua Tim Penilai lomba Kesrak PKK-KB-Kesehatan, Ahmad Syaifulloh, tujuan utama dilaksanakannya kegiatan tersebut bukanlah untuk mencari siapa yang juara, tetapi adalah bagaimana menggerakan pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik.
“Artinya tujuan utamanya bukan mencari menang atau kalah, tetapi walaupun penilaian sudah tidak ada, kegiatan pembangunan di desa ini tetap berjalan sehingga masyarakatnya dapat sejahtera, adil, dan makmur. Kepada dewan juri juga saya sampaikan, harapan dari pak bupati ini tidak muluk-muluk, untuk itu mari kita tunjukan penilaian kita murni karena hati nurani,” ungkapnya.(*)