Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pasien Gizi Buruk di Lampung Utara Sembuh Berkat Kejasama Puskesmas, Disdukcapil dan Rumah Sakit

Bela Safitri, usia 22 bulan, warga Bojong Barat, Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan | Mukaddam/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Utara – Puskesmas Kotabumi 2, Kabupaten Lampung Utara, menangani pasien balita gizi buruk Bela Safitri, usia 22 bulan, warga Bojong Barat, Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan.

Petugas Bagian Gizi Puskesmas Kotabumi 2, Eko Heryani, mengatakan, pasien tersebut berhasil disembuhkan setelah menjalani pengobatan rutin di selama lima bulan.

“Sebelumnya keluarga pasien telah lama merantau ke luar Provinsi Lampung sehingga tidak dapat diketahui keberadaannya oleh petugas kesehatan. Namun setelah mereka kembali ke Desa Mulang Maya secara otomatis telah menjadi tangungjawab petugas kesehatan di Kecamatan Kotabumi Selatan Lampung Utara,” ujarnya kepada jejamo.com, Selasa, 16/1/2018.

Menurut Eko, pada awalnya pasien tidak mempunyai kartu identitas, namun karena didorong rasa ikhlas ingin membantu, pihaknya berupaya menghubungi Dinas Catatan Sipil untuk dapat membuatkan kartu identitas pasien sesuai dengan yang diperlukan untuk dirujuk ke rumah sakit.

“Setelah admistrasinya lengkap, pasien kami rujuk ke Rumah Sakit Umum Handayani sesuai permintaan pasien untuk menjalani perawatan intensif, dan setelah beberapa bulan dalam penanganan, kini pasien telah membaik dan normal walau masih dalam pengobatan TBC selama enam bulan,” ujarnya.

Bela Safitri saat berusia 17 bulan mengidap penyakit gizi buruk | Mukaddam/jejamo.com

Ia menjelaskan, Bela pada umur 17 bulan dalam keadaan sangat kurus dengan berat badan 5,3 kilogram, dan selanjutnya setelah ditangani selama lima bulan mengalami peningkatan berat menjadi 6,7 kilo, pada saat ini umur 22 bulan telah normal dengan berat badan 12 kilo.

“Walau keadaan pasien telah cukup membaik, namun masih perlu untuk mengikuti pengobatan TB secara rutin dan untuk masalah gizi anak tersebut kami beri makanan pendamping air susu ibu yang secara keseluruhan merupakan dana APBN,” ujarnya.

Di tempat yang sama Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Kotabumi 2, Zaitun, berharap kepada masyarakat agar rajin kunjungan ke posyandu demi dapat terpantau pertumbuhan dan perkembangan anak di posyandu oleh petugas kesehatan.

“Sehingga kasus penyakit balita usia 2 hingga3 tahun dapat terdeteksi lebih awal dan agar selanjutnya tidak sampai menjadi kasus gizi buruk,” ujarnya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini