Jejamo.com – Belgia siap berikan bantuan dana sebesar USD 23 juta (Rp 307 miliar) untuk pengungsi Palestina melalui Badan PBB UNRWA. Keputusan tersebut dibuat setelah Trump memotong bantuan sebesar USD 65 juta (Rp 867 miliar) untuk Palestina.
Wakil Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan untuk pengungsi Palestina, UNRWA adalah harapan terakhir untuk bertahan. Proyek bantuan ini akan menolong setengah juta anak palestina yang ingin mendapatkan pendidikan, dan mencegah upaya radikalisasi terhadap mereka.
De Croo menanggapi permintaan penggalangan dana dari UNRWA, dengan harapan bisa mengisi kurangnya dana bantuan, yang sempat dipotong oleh AS.
Dia juga akan segera mencairkan dana sebesar 19 juta euro (Rp 309 miliar) untuk alokasi dana bantuan selama tiga tahun.
Efek pemutusan dana yang dilakukan oleh AS berimbas pada nasib guru yang dipecat di Yerusalem Timur dan Tepi Barat oleh badan bantuan PBB untuk Palestina. Selain itu, sekitar 100 pekerja di 13 kamp pengungsi di Yordania juga turut dipecat. Alasannya karena penundaan pengiriman upah sebesar USD 125 juta (Rp 1.6 triliun) dari AS
Sebelumnya, AS memotong bantuan dana mencapai USD 65 juta yang harusnya dibayarkan ke UNRWA. Dana itu awalnya USD 125 juta.(Merdeka.com)